Berbagi cerita Kisah Nyata: Andi sdg dalam perjalanan ke Jakarta dgn bis malam. Seorang kakek tua naik & menawarkan buku2 pd penumpang. “Bukunya nak? Ada macam2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll”, ujar si kakek. Andi yg sdg tdk bisa tidur pun tertarik. “Ada buku horor ga kek?”
“Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, Pas lagi ceritanya. Tentang bis yg ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘PENUNGGU BIS BERDARAH”… Serem banget pokoknya.”
“Boleh jg tuh berapa harganya kek ?”
“Rp95.000, nak”
“Wow, mahal banget, kek”.
“Ya namanya juga buku Best Seller. Semua yg baca buku ini kbrnya syok loh wkt baca endingnya”, si kakek promosi ala salesman. Andi pun mengalah. Entah kenapa, pd saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar. Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dari bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Andi.
“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yg terjadi, harap jgn buka halaman terakhir. Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tidak nanti kamu akan menyesal & saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung Andi berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga si kakek turun dari bis & menghilang ditelan kegelapan.
Pada saat tengah malam, Andi selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar spt yg dikatakan si kakek, buku itu benar2 menegangkan & menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras. Kilat menyambar bergantian, terdengar guruh menggelegar. Andi melihat sekeliling & ternyata semua penumpang sdh terlelap. Bulu kuduknya merinding.
“Baca halaman terakhirnya gak ya?”, pikir Andi bimbang. Antara penasaran & rasa takut berbaur jadi satu. Di luar malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dgn tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dgn sepotong tulisan di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Andi membaca huruf demi huruf: PENUNGGU BIS BERDARAH.
Terbitan CV. Pustaka Karya; Harga Pas: Rp. 10.500 . (Sunarto SA; dari grup WA-VN)-FR
Berbagi cerita Kisah Nyata: Andi sdg dalam perjalanan ke Jakarta dgn bis malam. Seorang kakek tua naik & menawarkan buku2 pd penumpang. “Bukunya nak? Ada macam2 nih. Buku silat, cinta2an, agama, dll”, ujar si kakek. Andi yg sdg tdk bisa tidur pun tertarik. “Ada buku horor ga kek?”
“Oh suka cerita horor ya? Kebetulan sisa satu, Pas lagi ceritanya. Tentang bis yg ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya ‘PENUNGGU BIS BERDARAH”… Serem banget pokoknya.”
“Boleh jg tuh berapa harganya kek ?”
“Rp95.000, nak”
“Wow, mahal banget, kek”.
“Ya namanya juga buku Best Seller. Semua yg baca buku ini kbrnya syok loh wkt baca endingnya”, si kakek promosi ala salesman. Andi pun mengalah. Entah kenapa, pd saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba2 petir menggelegar. Angin mulai bertiup kencang.
Si kakek turun dari bis, namun tiba2 berhenti & menolehkan wajahnya pelan2 ke Andi.
“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yg terjadi, harap jgn buka halaman terakhir. Ingat, apapun yg terjadi.
Kalau tidak nanti kamu akan menyesal & saya tidak mau bertanggung jawab.”
Jantung Andi berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga si kakek turun dari bis & menghilang ditelan kegelapan.
Pada saat tengah malam, Andi selesai membaca seluruh buku tersebut. Kecuali halaman terakhir.
Dan memang benar spt yg dikatakan si kakek, buku itu benar2 menegangkan & menyeramkan.
Bis melaju kencang, hujan turun deras. Kilat menyambar bergantian, terdengar guruh menggelegar. Andi melihat sekeliling & ternyata semua penumpang sdh terlelap. Bulu kuduknya merinding.
“Baca halaman terakhirnya gak ya?”, pikir Andi bimbang. Antara penasaran & rasa takut berbaur jadi satu. Di luar malam tampak makin gelap. “Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”
Dgn tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan.
Dan akhirnya tampak lembaran kosong dgn sepotong tulisan di bagian pojok kanan atas. Sambil menelan ludah, Andi membaca huruf demi huruf: PENUNGGU BIS BERDARAH.
Terbitan CV. Pustaka Karya; Harga Pas: Rp. 10.500 . (Sunarto SA; dari grup WA-VN)-FR