P2Tel

Uniknya Matematika

1) Mengapa PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS?
2) Mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya PLUS dikali MINUS hasilnya MINUS?
3) Mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR thd sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus  : + x + = +
2. Mengatakan BENAR thd sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH thd sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya: + x – = –    dan – x + = –

3. Mengatakan SALAH thd sesuatu yg SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya: – x – = +
Pelajaran matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya pasti/exact, yg bs kita ambil sebagai Pelajaran Hidup.

Untuk matematika pembagian, adalah sbb:
1 :1 = 1
1 : 2 = 1/2
1 :10 = 1/10
1 : 100 = 1/100
Sedangkan 1 : 0 = ~ ( tak terhingga).

Maknanya adalah:
– Kalau kita melakukan perbuatan baik, spt sedekah misalnya, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, mk semakin kita banyak berharap hasilnya akan semakin kecil (1/100 dst).

Tetapi ketika kita melakukannya dgn Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun atau 1 : 0, maka hasilnya akan “Tak Terhingga” yang artinya Alloh swt akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga (Penuh Keberkahan)

✔ Tatkala engkau memperbaiki niatmu, saat itulah Alloh memperbaiki keadaanmu
✔ Ketika engkau menginginkan kebaikan utk org lain, maka kebaikan itu datang kepadamu dari arah yang tidak engkau kira

✔ Di saat kita hidup membuat orang lain bahagia, Alloh menjadikan orang lain membahagiakan kita
✔ Maka carilah selalu celah untuk “memberi”, bukan “mengambil”
✔ Tiap kali kau memberi, maka di saat itulah engkau diberiNya tanpa diminta. (Suhirto M; dari grup FB-ILP)-FR

———

 

Sajian IBO lainnya :

  1. Kelompok mana yang lebih baik
  2. Secangkir hikmah selalu ada yang bisa kita kerjakan
  3. Dahsyatnya surat al- Ikhlas

————

 

1-Kelompok mana yang lebih baik

“Manakah Kelompok yang lebih baik di antara umat Islam? Salafy, Jama’ah Tabligh, HTI, PKS?”
Teman saya pernah ditanya aktivis MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Ustad Abdullah namanya.

“Mana kelompok lebih baik diantara umat, Salafy yang berjuang dengan fokus Tholabul Ilmi, Jamaah Tabligh yang menyeru sholat di Masjid, Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Kekhalifahan, Partai Islam di Parlemen, NU Islam kultural, Muhammadyah di pendidikan”? begitu tanyanya ke kawan saya.

Jawab Kawan saya “mas, kalo sampeyan bertanya seperti itu pada saya, maka sama saja sampeyan tanya mana lebih baik, apakah tangan lebih baik dari kaki, apakah mata lebih baik dari pada mulut, apakah telinga lebih baik dari pada hidung?”

Bukankah Rasul SAW mengatakan umat islam itu satu tubuh. Bila satu anggota tubuh merasakan sakit maka yang lain juga ikut merasakan sakit. Perumpamaan ini pas untuk menjawab pertanyaan sampeyan.

“Perumpamaan orang2 mukmin berkasih sayang bagai satu tubuh, bila anggota badan sakit maka sekujur badan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim). Seperti anggota tubuh, umat islam diberi ilham cenderung fokus menjalankan fungsi berbeda sehingga mereka punya medan juang berbeda.

Namun sayangnya sebagian umat Islam ini ada yang membanggakan kelompoknya masing-masing dan lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu tubuh. Logikanya kalo satu tubuh, mana mungkin tangan kanan itu memukul tangan kirinya, mana mungkin kaki kiri menendang kaki kanannya.

Kalau ada anggota tubuh itu merugikan tubuh lain, itu Kanker yang harus dibuang dari tubuh. Anggota tubuh itu layak bekerja sama. Coba kalo mulut mau makan, kan tangan yang mengambil makanan. Lihat kalau antum mau ambil barang yang tinggi letaknya, kan kaki yang melompat supaya tangannya sampai.

Bukankah indah kalo kita saling melengkapi, kalo saja Jamaah Tabligh yang mengetuk pintu untuk sholat berjamaah di Masjid-lalu di Masjid ada kajian Salafy- Umat islam diajak membangun kekuatan dibidang pendidikan bersama Muhammadyah. Bidang kultural bersama NU-Politik bersama partai2 Islam menghasilkan UU dan pemimpin amanah untuk menyongsong Kekhalifahan yang pasti datang.

Umat Islam ini seperti Puzzle. Kalo digabung bagian demi bagian maka baru jadi gambaran yang utuh dan saling melengkapi. Ustad Abdullah tersenyum lebar dan berkata “benar sekali mas.” (Sapuwan Ksg; dari grup WA-78; Repost : @GemaMRPI; @KisspiGoGreen; Sumber : FB Akmal)-FR
———-

 

2-Secangkir hikmah selalu ada yang bisa kita kerjakan
➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Memberi Kebahagiaan’ kepada sesama, maka usahakan hari ini ‘Tidak Menyakiti’ orang lain.
➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Melakukan Amal Shaleh’, maka usahakan hari ini ‘Tidak Melakukan Dosa’.

➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Berakhlak Mulia’, maka usahakan hari ini ‘Tidak Menyimpan’ hati yang buruk pada sesama.
➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Menghargai Orang Lain’, maka usahakan hari ini ‘Tidak Memberi Nilai Berlebih’ pada diri sendiri.

➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Memberi Manfaat’, maka usahakan hari ini ‘Tidak Memberi Mudharat’ bagi sesama.
➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Menciptakan Suasana’  yang menyenangkan bagi orang lain, maka usahakan hari ini ‘Tidak Melakukan Kemarahan’ dan kebencian pada sesama.

➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Mengingat Kebaikan Orang’, maka usahakan hari ini dapat ‘Melupakan Keburukan’ orang lain.
➡ Apabila hari ini kita belum dapat ‘Beramal krn Alloh, maka usahakan hari ini dapat ‘Membebaskan Diri’ dari pujian orang lain. Ayi Priatna; dari grup WA-78)-FR
————

 

3-Dahsyatnya surat al- Ikhlas
Rasul SAW bersabda : ”Demi Allah yang jiwaku di GenggamanNYA :
QUL HUWALLAHU AHAD itu tertulis di sayap Malaikat Jibril.
ALLAHHUS SOMAD itu tertulis disayap Malaikat Mikail.

LAMYALID WALAM YUULAD tertulis pada, sayap Malaikat Izra’il ,
WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD tertulis pada sayap Malaikat Israfil ”
Berkata Ibnu Abbas r.a; Rasul SAW bersabda: Ketika saya Isra’ ke langit, saya lihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan.

Pada tiap pilar  itu terdapat padang pasir jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari Timur  hingga ke Barat. Pada tiap padang itu terdapat 80,000 Malaikat yang kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca Surah itu maka berkata mereka :

”Tuhan, pahala dari bacaan ini kami berikan kepada yang membaca surah Al-Ikhlas”. Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas. Suatu ketika Malaikat2 diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal.

Kedatangan Malaikat2 itu hingga meredupkan cahaya matahari. Malaikat2 itu diutus karena almarhum sering baca surat ini. Anas bin Malik yang bersama Nabi SAW di Tabuk merasa cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan Malaikat Jibril datang ke  Nabi memberitakan yang terjadi di Madinah. (Ayi Priatna; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version