Ada teman di FB yang sering mengirim email ke saya konsultasi soal wirausaha, mas Hidayat saya memanggilnya. Belum lama dia ngaku kalau dia adalah Polisi sebagai Wakapolres Tojo Una Una di Ampana, kabupaten di Sulawesi Tengah dekat pulau Togean yang ngehits divingnya itu.
“Saya ini polisi mas, tapi jiwa wirausaha saya butuh pelampiasan, makanya saya bikin Kedai Kopi Sarang Walet disini. Kadang pembelinya anak buah saya sendiri. Kapan lagi minum dibuatin Wakapolres katanya, saya gak malu menjalaninya. Yang penting itu rejeki halal buat saya dan keluarga..”
Wow! Wakapolres itu orang kedua di kepolisian tingkat kabupaten dan kota yaa.. Pangkatnya Kompol, Masih mau jualan buka Kedai Kopi.. Luarr biasa!
“Saya lulus Akpol Semarang tahun 2000, terus tugas di Klaten. Asli saya dari Makassar, belajar bahasa Jawa dari anak buah di Klaten dan istri asli Jogja. Jadi polisi banyak godaannya, saya harus konsisten mencari rejeki yang berkah, saya sudah ngomong ke istri, kalau jadi polisi yang biasa2 biar selamet. Yang penting Allah ridho”
Masya Allah.. Ceritanya terus meluncur lincah masuk ke HP saya..
“Setelah saya membaca buku Kembali Ke Titik Nol dan baca-baca postingan di Facebook mas Saptuari, saya baru sadar bahayanya riba. Karena sayapun mengalami, dan sekarang proses saya bersihkan mas dari harta saya”.
“Jabatan saya sebagai Wakapolres harus saya jadikan syiar juga. Hampir semua anggota saya mengajukan kredit dengan agunan SKnya mas, dan harus ada persetujuan 5 orang, dari Kasatfung, Kasikeu, Kasipropam, Kabagsumda dan Wakapolres”.
“Semua menyetujui kecuali saya. Hehe, saya kirim buktinya mas. Saya tidak mau anggota saya terjebak gaya hidup dengan kredit, sehingga gaji mereka tiap bulan ludes hanya untuk bayar cicilan, itu yang akan membuat mereka gampang tergoda rejeki yang tidak halal..”
Whoott… Apa gak bikin mereka senewen mas? Sudah semangat juang mau utang, tapi mental pas ditandatangan terakhir Wakapolres..
“Nah itu mas, kalau yang ngadep saya Polwan, saya tolak.. Keluar ruangan sambil nangis mereka. Kadang ada perasaan gak tega, tapi semoga mereka paham yang saya lakukan justru untuk kebaikan mereka. SK tergadai itu gak enak”.
“Sampai pak Kapolres bilang kalau saya ini sadisss kalo soal kredit! Hehe.. Gakpapa yang penting perlahan anggota saya bebas dari jeratan utang, pokoknya selama saya jadi Wakapolres disini semua kredit akan saya tolak!”
Ngeriiii… Anggotanya yang mau kredit macem2 dah ngeperrrrr duluan.
Rencana mau jadi Kapolres nanti mas Hidayat?
“Belum tau mas, kalau mau jadi Kapolres harus sekolah lagi. Padahal saya maunya jadi pengusaha hehe, biar nanti Allah yang tunjukkan jalannya. Yang penting rejeki yang saya terima ada keberkahannya. Buat apa harta banyak tapi gak berkah ya kan mas..” Merinding dengernya. Selalu ada polisi menginspirasi ditengah hiruk pikuk beritanya yang kadang bikin kontroversi..
“Saya mau bikin Wisata Religi di Pulau Togean mas, kalau ada kawan2 yang berminat bisa hubungi saya. Nanti saya kawal tadabur alam disini. Indah sekali, tim My Trip My Adventure Trans TV kemarin mampir ke tempat saya. Silahkan bawa rombongan, nanti saya antarkan…”
Hari ini saya belajar pada mas Hidayat tentang sebuah semangat syiar, jabatan yang tidak membutakan mata hati. Karena sadar semua hanya titipan yang nanti pasti dipertanggungjawabkan. Bagaimana dengan dirimu? Sudah berani mengejar keberkahan Tuhan? Salam, (Prasetya B. Utama dari grup WA-VN; sumber dari @Saptuari)-FR