JAKARTA, KOMPAS.com-Dorongan prediksi pertumbuhan layanan teknologi informasi (IT Services) untuk korporasi (pemerintah, perusahaan dan UKM) tahun 2016 membuat perusahaan penyedia layanan IT terus berbenah diri.
Dari paparan AT Kearney, firma konsultasi manajemen global, segmen layanan korporasi atau disebut ‘high end market’ ini akan tumbuh 15% tahun ini secara global. Sementara di Indonesia, segmen IT Services akan tumbuh rata-rata 19 persen.
Riset ini menyebutkan potensi pertumbuhan terbesar pasar IT Services ada pada portofolio Payment (pembayaran) yang tumbuh 35 persen, Data Center tumbuh 29 persen, Sistem Integrasi tumbuh 23 persen, dan Cloud & IT Outsourcing tumbuh 21 persen.
Emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengejar kenaikan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) hingga ratusan triliun rupiah tahun ini, melalui strategi fokus ke pasar ‘high end’ tersebut.
Pada 2015, EBITDA TLKM mencapai Rp 51,4 triliun atau naik 12,6 persen dibanding 2014. Dengan demikian, target EBITDA TLKM tahun ini naik dua kali lipat, atau 100 persen. Sementara di kuartal I 2016 EBITDA TLKM mencapai Rp 23,54 triiliun.
“Hingga semester I 2016 sudah sekitar 2 Tbps bandwidth yang disediakan terpakai oleh high end market. Sedangkan uang di tangan untuk semua layanan di segmen ‘high end’ market sekitar Rp 15 triliun,” kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Dengan capaian ini, TLKM “on track” menuju target “Miracle 3” yang ditetapkan untuk lini bisnis Enterprise Customer Facing unit (CFU) di 2016. Miracle 3 sendiri yakni target 3 Tbps di bandwidth, Rp 30-an triliun di revenue, dan triple number di EBITDA.
Sampai pertengahan Juni ini, Segmen Service menjadi Kontributor terbesar dengan 57 persen. Segmen Trading menempati Kontributor ke dua dengan 25 persen. Adapun segmen Manufacturing memberikan Kontribusi 18 persen.
Untuk mencapai target kenaikan EBITDA tersebut, TLKM terus menyiapkan pembangunan infrastruktur yang massif untuk mempertahankan posisi di segmen ini. TLKM telah membentangkan backbone serat optik sepanjang 81.831 Km dari Sabang hingga Merauke.
TLKM terus membangun jaringan serat optik di Indonesia Timur, saat proyek Palapa Ring dianggap tak feasible dibangun oleh sejumlah konsorsium yang beranggotakan Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan lainnya beberapa tahun lalu.
Demand TI
Demand pemanfaatan TI untuk segmen korporasi di Indonesia meningkat pesat, seiring target korporasi di Indonesia untuk jadi pemain pasar global. Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan untuk menjadi bursa efek terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.
Sebab itu, BEI akan memperkuat industri pasar modal di sisi keamanan infrastruktur TI. Fokus pada keamanan siber pada infrastruktur TI pasar modal itu mendukung target rata2 transaksi harian saham Rp 35T. (Aprillia Ika; http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/06/24/163000626/Fokus.di.Segmen.TI.Korporasi.TLKM.Kejar.Kenaikan.EBITDA)-FatchurR