Orang yang sedang berpuasa biasanya digambarkan sebagi seorang yang loyo, lesu lapar dan kurang semangat. Mungkin tampilan fisik lemah dan lungkrah karena menahan lapar dan haus, tapi secara mental mereka kokoh sekuat batu karang.
Puasa adalah perintah Allah SWT. Orang munafik, mungkin tampilannya puasa, namun di jalan ia berhenti dan masuk restoran tertutup menyantap soto ayam panas dan menyruput wedang jeruk nipis panas, keluar warung kembali berpura-pura puasa. Siapa yang tahu ?; bahkan istri sendiripun tidak tahu.
Puasa adalah antara Allah SWT-umatnya. Allah memerintahkan menahan diri. Selama sebulan penuh kita berlatih menahan diri dan kekuatan menjadi ganjaran kemenangannya, “Siapa yang kalian anggap perkasa?” Kami jawab: “Orang2 yang tidak bisa dikalahkan siapapun”, Nabi bersabda: “Bukan itu, tetapi orang yang dapat mengendalikan dirinya saat marah”. (HR Muslim).
Saat marah adalah kondisi puncak emosi. Sangat sulit menahan diri dan berpikiran jernih pada saat marah. Celakanya sebagai makhluk biasa, marah bisa muncul kapan saja. Namun bila seseorang selalu mampu mengendalikan dirinya, ia adalah orang yang betul-betul perkasa. Semoga dengan puasa yang lalu kita makin perkasa. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR