P2Tel

Rabi’ah Al Adawiyah (2) TA 096

Rabi’ah hidup lebih memilih kemiskinan daripada menerima bantuan materiel. Dalam suatu kisah, Rabi’ah dalam keadaan sakit, ditengok oleh sahabatnya Malik bin Dinar di dalam gubugnya di Basra. Malik sedih melihat Rabi’ah terbaring sakit di atas tikar yang lusuh serta batu bata sebagai bantal dibawah kepalanya.

 

Malik berkata, “Wahai sahabatku Rabi’ah, aku memiliki banyak teman yang kaya yang dengan senang hati akan membantumu bila kuminta”, Malik menawarkan,
“Wahai Malik, engkau salah. Bukankah yang member makan mereka dan aku sama?”, jawab Rabi’ah
“Ya, memang sama”, tukas Malik.
“Apakah Allah akan lupa kepada hamba-Nya yang miskin karena kemiskinannya? Dan apakah Dia akan ingat kepada hamba-Nya yang kayak arena kekayaannya?”
“Tidak”, sahut Malik
“Karena Dia mengetahui keadaanku, mengapa aku harus mengingatkan-Nya?”, Rabi’ah kembali menjawab.
“Ya, biarlah apa yang diinginkan-Nya, kita harus menerimanya”, lanjut Rabi’ah.

Rabi’ah yang sangat cinta Allah, cintanya kepada al-Khaliq (Maha Pencipta), telah memalingkan perhatian dari sesama makhluk ciptaan-Nya. Ketika padanya ditanyakan mengapa menolak perkawinan sebagai salah satu sunnah Rasulullah SAW, ia jawab dirinya milik Allah SWT yang dicintai-Nya, barang siapa ingin memperistrikannya, maka hendaklah minta ijin kepada Allah SWT.

Di Yerusalem, ketika usianya  90an tahun, ia sadar bahwa ajal sebentar lagi akan menjemputnya. Saat yang dinanti-nantinya, untuk segera bertemu dengan Rabb yang sangat dirindu dan didambakannya. Ia kemudian meminta para alim dan tamu-tamunya untuk keluar dari kamar,
“Berilah jalan ke pesuruh-pesuruh Allah yang agung”, dan semua bangkit keluar dan menutup kamar. Mereka mendengar suara lirih perempuan renta itu mengucapkan syahadat, sebelum kemudian mereka mendapatkan jasad wanita yang hampir seluruh hayatnya diabdikan total kepada “Kekasih”-nya.

Rabi’ah dimakamkan di Yerusalem. Ia sudah wafat, namun murid dan sahabat-sahabatnya mengabadikan puisi dan ajaran-ajarannya. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version