P2Tel

Tjerita waktoe itoe-Permainan anak sondah mandah(2)

Bentuk lain dari Sondah Mandah seperti pada gambar terlampir. Pada gambar a. Sondah Mandah terdiri dari 7 kota yang melambangkan 7 hari dalam sepekan, kemudian ditambah setengah lingkaran di atasnya.

Cara bermain: setelah ditentukan urutan pemain, maka pemain pertama melempar gaconya ke kota nomor satu. Kemudian dia meloncati kotak nomor satu dan akan “ingkling” (berjalan dengan satu kaki) di kotak kedua.

 

Lalu melompta ke kotak 3 dan 4 sekaligus dengan dua kaki, kaki kiri di kotak 3 dan kaki kanan di kotak 4 . Kotak ke 5 dengan satu kaki, selanjutnya ke kotak ke 6 dan 7 (sekaligus) dengan dua kaki seperti di kotak 3 dan 4. Lalu ke setengah lingkaran dengan dua kaki. Di sini bebas, pemain bisa istirahat sebentar.

Kemudian pemain berbalik ke kotak 7 dan 6, 5, 4 dan 3, lalu ke kota 2. Dengan masih satu kaki mengambil gaco di kotak pertama, lalu loncat ke daerah bebas. Nah, bedanya dengan Sondah Mandah bentuk sebelumnya, di bentuk ini kaki bergantian antara “ingkling” dan dua kaki. Kalau dilihat dari depan atau belakang, kedua kaki membuka dan menutup. Nyeni. Indah sekali. Pemain juga lebih sehat dan gerakan tidak monoton.

Pemain lalu melempar gaconya ke kotak 2. Dia melakukan dengan aturan seperti sebelumnya dengan selalu meloncati kotak yang ada gaconya sendiri. Jika selesai, lempar gaco ke kotak ke 3, 4, 5, 6 dan 7, lalu kembali ke 6, 5, 4, 3, 2, dan 1. Setengah lingkaran merupakan daerah bebas, sebagai tempat istirahat dan tidak untuk gaco.

Setelah selesai, pemain berbalik arah dan melempar gaconya untuk mendapat “sawah”. Jika pemain mati, misalnya menginjak garis, bertumpu dengan kaki dua (kecuali di kotak yang dibolehkan) atau melempar gaco tidak ke kotak yang seharusnya, maka tiba giliran pemain berikutnya.

 

“Sawah” orang tidak boleh diinjak oleh pemain lain, namun bagi pemilik “sawah”, dia bebas di situ, bisa menginjak dengan dua kaki. (Oh ya, di permainan sebelumnya juga begitu).

Begitu seterusnya sampai makin banyak kotak menjadi sawah dan permainan makin sulit (baca tulisan sebelum ini). Jika kotak ke 3 menjadi “sawah” maka pemain lain harus “ingkling’ di kotak 4 (kotak sebelahnya). Begitu pula jika kotak ke 4, 6 atau 7 menjadi sawah. Itulah mengapa ada setengah lingkaran sebagai tempat istirahat.

Untuk permainan dengan 10 kotak, sama saja aturannya. Oh ya, cara bermain Sondah Mandah ini (dan sebelumnya) bisa dengan dua metode. Metode pertama jika ada pemain menyelesaian permainan dengan gaco dari kotak pertama sampai ke kotak pertama lagi, dia melempar gaconya untuk mendapatkan sawah.

 

Metode lain, pemain tidak mendapat sawah, tetapi mendapat “score” (nilai) 1. Nantinya jika berhasil lagi, mendapat “score” lagi. Pemain dengan “score” terbanyak menjadi pemenangnya. Kalau dengan metode ini, maka tidak ada istilah “sawah”

 

Dan permainan tidak menjadi semakin sulit dengan adanya kotak-kota yang menjadi “sawah” yang menjadi “milik pribadi” pemain, orang lain tidak boleh menginjak. Anda pernah mencoba permainan Sondah Mandah yang model begini ?  T a m a t; (Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version