“Bertasbih kea Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, …..”, setidaknya ada 5 surat di dalam Kitab Suci Al Qur’an, yang diawali peringatan Allah SWT itu. Lima kali! Dan semua diletakan-Nya pada ayat pertama. (Surat2 At Taghabun, Al Jumu’ah, Ash Shaff, Al Hadid, dalam surat Al Hasyr dan diulang kembali pada ayat ke 7).
Tentu bukan tanpa maksud Allah menempatkannya pada awal surat. Pernyataan itu adalah inti ajaran Tauhid, yang mengakui tidak ada Ilah (Tuhan atau Yang penting lain) selain Allah. Pengakuan manusia tidak ada yang lain selain Allah SWT yang patut disembah, telah menempatkan dirinya pada tingkat kemerdekaan yang tertinggi, karena tidak sesuatupun yang layak ditaati selain Allah.
Apakah peringatan Allah seperti disebutkan pada ke lima surat diatas masih relevan pada saat ini? Sudah bukan lagi jaman Fir’aun. Sudah tidak lagi ada berhala-berhala lagi yang mengisi Ka’bah dan sekitarnya?
“Apakah manusia itu mengira akan dibiarkan begitu saja mengatakan “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji? Kami telah menguji orang2 sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang2 yang benar dan pasti mengetahui orang2 yang dusta” (QS Al Ankabut 29:2-3).
Ternyata peringatan atas melencengnya manusia dari ajaran Tauhid, tercatat sepanjang jaman, bahkan sampai saat inipun. Ilah dan pemujaan atas keperkasaan sain dan teknologi, atas kebenaran faham (komunisme misalnya), atas kekuasaan, atas uang, atas saham, atas kemegahan, atas titel akademis.
Juga atas kebangsawanan, kepopuleran, semua bisa menggoyahkan manusia dan tergelincir dari jalan yang istiqamah. Berpaling dari pengakuan bahwa hanya Allah SWT yang patut disembah adalah sirik dan sirik adalah dosa besar yang tidak terampuni. Audzubillah mindhalik. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR