JAKARTA, KOMPAS.com-Tak terbayang di benak Sukaryat dirinya akan jadi petani di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Keinginannya bertahan hidup, membuat warga gusuran Kalijodo ini banting stir menjadi seorang petani di Rusun Marunda.
Sukaryat, yang biasa dipanggil Bob, menceritakan awal dirinya menjadi petani karena kebingungannya untuk menafkahi istri dan dua orang anaknya. Saat rumahnya digusur Pemprov DKI Februari 2016 dan pindah ke Rusun Marunda, dirinya tak tahu apa yang harus dilakukan.
Sebulan setelah direlokasi, tak ada pemasukan apapun menafkahi keluarganya. Bob mengandalkan tabungan saat bekerja di Kalijodo. Bob mengaku merupakan salah satu pesuruh penguasa Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis.
Saat putus asa itulah Bob tak sengaja melihat peluang untuk membantu keuangan keluarganya. Tepat di Blok A9, di mana Bob tinggal, terdapat banyak lahan kosong yang menurutnya siap untuk ditanami berbagai jenis tanaman.
Berbekal keahlian semasa di kampungnya di Serang, Banten, Bob lantas coba2 bertani. Modalnya, diajukan ke Dispertaprop DKI. Dinas Pertanian merespon positif permintaan Bob. Buktinya, tanaman jagung, pisang, singkong, kangkung, dan cabai kini memenuhi tanah di samping Blok A9.
“Saya sudah jalan lima bulan, mumpung saya nggak ada kerjaan, saya ajukan dulu ke Dinas Pertanian. Semua kebun itu saya hajar (garap) semua,” ujar Bob saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Selasa (23/8/2016).
Dari hasil berkebunnya itu sedikit demi sedikit kebutuhan keluarga tercukupi. Seminggu, Bob bisa mendapat penghasilan dari penjualan sayur Rp 300.000. Uang itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. “Alhamudillah ada pemasukan, tadinya nggak ada sama sekali,” ujar Bob.
Selain bertani, Bob juga berusaha membudidayakan ikan lele. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta, Bob akan diberi 14.000 bibit lele oleh Dinas Perikanan. Saat ini, ada 5 kolam yang dibuat Bob. Fasilitas kolam Rp 25 juta diakui Bob berasal dari bantuan Dinas Perikanan.
“Dua hari saya buat, dana Rp 25 juta isinya karpet dan kolam stainless steel, Alhamdulillah,” ujar Bob.
Bob dan keluarganya berharap agar seluruh usahanya itu bisa sukses. Meski rumah yang telah dihuninya di Kalijodo selama puluhan tahun telah digusur, Bob tak pernah mengeluh.
Kehidupan baru di Rusun Marunda sebagai petani membuatnya lebih bersemangat menjalani hidup. “Saya hanya ingin bertani,” ujar Bob. ( David Oliver Purba; Egidius Patnistik; http://megapolitan.kompas.com/read/2016/08/23/22274971/kisah.warga.eks.kalijodo.yang.kini.jadi.petani.di.rusun.marunda)-FatchurR