Beberapa hari lalu Pak Johar pergi ke luar kota (dekat saja sih) bersama kawan-kawannya. Karena hanya menggunakan satu mobil, maka Pak Johar memarkir mobilnya di suatu tempat, kemudian bergabung dengan teman-temannya naik mobil lain.
Sore hari mereka pulang, lalu Pak Johar mengambil mobil yang diparkir itu. Dia lalu menjalankan mobilnya untuk pulang. Sesampai di jalan besar, sekitar jam 7 malam, jalanan ramai dan agak macet, maklumlah jam pulang kerja. Berkali-kali mobilnya berhenti jalan lagi, berhenti lagi. Begitu seterusnya.
Pada suatu ketika mobilnya berhenti lagi. Ketika mobil di depannya mulai jalan lagi, Pak Johar menjalankan mobilnya, gigi dipindah ke gigi satu, lalu digas, namun mobil tidak mau maju. Lho, kok tidak mau? Perseneling dipindah ke normal lagi, lalu dicoba masuk lagi, lalu digas, mobil tidak mau maju. Ada apa ya? Setelah diperhatikan ternyata suara mobil tidak berubah menjadi lebih keras. Ini berari catuan bensin ke mesin tidak berubah. Berarti ada masalah dengan sistem gas-nya. Apa talinya putus ya? Atau bagian mananya yang salah?
Karena di belakang orang mulai mengklakson, Pak Johar lalu menyalakan lampu darurat atau “hazard’, yang kelap kelip kuning itu.
Pak Johar saat itu tidak atau belum mulai panik. Hanya terus mencoba dan ternyata gagal. Dia juga berfikir kalau mogok betul harus bagaimana? Panggil mobil derek? Terus di derek ke mana? Minta tolong teman? Kok malu. Minta tolong bengkel langganan? Berbagai pikiran berkecamuk di benak.
Pak Johar lalu menenangkan diri, kemudian diraba-rabanya dengan kaki pedal gas dan ketika diinjak, ternyata suara menjadi meraung, berarti gas normal saja. Mobil kemudian dijalankan lagi dan ternyata jalan, tidak ada masalah.
Lho, tadi kenapa tidak mau jalan dan sekarang kok mau? Saat itu baru sadar, ternyata di menit-menit yang waktu lalu iut, dia bukan menginjak pedal gas, tetapi pedal rem. Pantas saja mobil tidak mau jalan. Yang Pak Johar heran, seumur-umur ya baru kali itu, rasanya sudah yakin menginjak pedal gas, lha kok yang diinjak pedal rem . . . . .
KBY. Kok bisa ya ?. (Widartoks 2016; dari grup FB)FR