Pada saat pagi yang sejuk, para Jinn mendengarkan bacaan Al Qur’an dari Rasul dalam shalat fajar berjamaah. Para Jin menyimak bacaan Rasul dan pulang ke kaumnya dengan putus asa. Allah kemudian menurunkan ayat,
“”Katakanlah (Muhammad): ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur’an), lalu mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan,” (QS Al Jinn 72:1)
Shalat Fajar, adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum mendirikan shalat subuh memang salah satu shalat sunnah yang utama. Rasul hampir tidak pernah meninggalkan shalat qabliyah subuh ini. Sebuah hadits menyebutkan bahwa, dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan segala yang ada didalamnya.
Sebaliknya setan dengan cerdik menawarkan juga kenikmatan dunia, diriwayatkan bahwa Raja Setan pernah berkata, “Muhammad hanya ingin agar Allah melindunginya, padahal aku dapat melindunginya”. Setan memang diijinkan oleh Allah untuk menggoda manusia dengan tawaran kenikmatan, kekuatan, perlindungan yang menggiurkan. Itu sangat mudah, asalkan manusia bersedia berpaling dari-Nya.
Namun, Allah kemudian dalam surat yang sama, mengulangi kembali penegasan-Nya sebelumnya,
“Katakanlah (Muhammad): “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada sesuatupun dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya”.(QS Al-Jinn 72:22)
Manusia dipersilahkan memilih, janji Allah atau tawaran setan. Dengan segala resiko dan akibatnya. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR