Kata2 yang paling ditakuti tapi juga paling sering disebutkan oleh Khalifah Umar bin Khattab adalah;” Apa yang akan kamu katakan kepada Rabbmu esok? (maksudnya di akhirat kelak, hai Umar). Bagi sebagian besar umat, kata2 itu biasa saja tanpa beban, tapi bagi Umar, kata2 itu membuat hatinya terguncang hebat.
Pada jaman sekarang, secara singkat kalimat itu adalah terjemahan yang paling pas untuk kata “akuntabilitas”. Semua orang adalah pemimpin dan sebagai pemimpin, bukan hanya diakhirat, namun di di duniapun harus mampu menjawab pertanyaan atas setiap tindakan. atau keputusan yang diambil.
Banyak pemimpin, pejabat yang tidak mampu menjawabnya di hadapan hakim disidang Tipikor dan dia akan menerima akibatnya. Pertanyaan itu akan pula ditanyakan dalam sidang yang adil di hadapan sang Pencipta kelak di padang Mahsyar.
Bagi Umar, sang Khalifah, kalimat lengkapnya, bagaikan sembilu yang lagsung terarah kedalam hatinya yang dalam,
“Wahai Umar ibnu Khattab, dulu kau seorang yang berderajat rendah, lalu Allah meninggikanmu. Dahulu engkau tersesat, lalu Allah menunjukimu. Dahulu engkau seorang yang hina, lalu Allah memuliakanmu. Apa yang akan kamu katakan kepada Rabbmu esok atas tugas yang Allah bebankan kepadamu, ketika engkau bersua dengan-Nya?” (Riwayat Abdullah bin ‘Auf, Al Ahnaf bin Qais)–(Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR