Jakarta-Asus baru2 ini luncurkan generasi baru ponselnya: Zenfone 3. Beritasatu.com mendapat kesempatan menjajal – penerus Zenfone 2 yang sukses di pasaran Indonesia – selama beberapa pekan terakhir.
Ponsel yang kami uji coba : Zenfone 3 seri ZE520KL. Ponsel ini memiliki build quality yang mengesankan. Jika Zenfone 2 ber-casing plastik, maka Zenfone 3 berubah desain cukup drastis.
Form factornya kotak datar dibalut metal frame. Kesan mewah seperti ponsel kelas atas terasa. Ponsel ini terasa kokoh saat digenggam. Jika dilihat sekilas Zenfone 3 terlihat seperti seri Samsung Galaxy atau Sony Xperia Z.
Tak ada lagi bagian belakang membulat yang ada pada seri Zenfone 2 sebelumnya.
Pada bagian depan ditemukan bagian kaca sepenuhnya. Zenfone 3 ini bagian depan seluruhnya dari kaca. Zen Circle yang biasanya ada di bagian depan dipertahankan Asus dengan memindah posisinya menyatu dengan tombol kapasitif. Ponsel ini screen to body ratio 77,3%, sehingga layar terasa luas. Bagian bezelnya 2,1mm atau terbilang tipis.
Bagian kaca yang melindungi Zenfone 3 berteknologi 2.5D Curve Glass. Keberadaan 2.5D Curve Glass maka kita mendapatkan kesan premium dari smartphone ini. Ini bukan kaca biasa, tapi ini kaca buatan Corning yakni Gorilla Glass 3.
Corning Gorilla adalah lapisan kaca yang terkenal dengan kekuatan anti baretnya. Jika Anda tak sengaja menggores lapisan kaca ini dengan benda tajam, dia tidak menghasilkan baret apapun. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda tidak menggunakan pelindung layar lagi. Layarnya terlindungi sejak Anda keluarkan dari dalam boks.
Asus tidak meninggalkan desain tombol kapasitif di bagian depan. Desain ini menurut penulis bagus karena hemat layar. Selain itu terlihat beda dari yang lain. Sayangnya tombol itu hadir tanpa back led, sehingga pengguna harus menghapalkan posisi tombol jika menggunakan ponsel ini gelap/malam hari.
Asus menempatkan sensor proximity di kiri lubang speaker. Ini perlu diperhatikan. Soalnya kalau tertutup, bisa mengakibatkan layar redup. Bisa2 kita terganggu saat penting2nya beraktivitas dengan Zenfone.
Bagian belakang smartphone ini ada balutan kaca yang sama dengan bagian depan. Balutan ini merupakan lapisan Gorilla Glass 3 dengan desain curve 2.5D sama seperti bagian depan, sehingga benar-benar berbeda dengan seri Zenfone sebelumnya.
Pada bagian belakang atas terletak pemindai sidik jari (fingerprint reader). Fingerprint ini berbentuk lonjong, tepat di bawah kamera utama ponsel. Di sebelah kamera tersebut terletak sensor laser autofocus dan LED flash.
Saat kami coba, sensor sidik jari Zenfone 3 terbilang cepat melakukan pendeteksian. Selain memperbesar keamanan ponsel dari tangan jahil, pengguna bisa membuka ponsel dapat dilakukan dengan cepat tanpa perlu lagi menekan tombol power.
Zenfone 3 ini memiliki metal frame terbuat dari bahan aluminium alloy. Ini bahan yang kuat untuk melindungi ponsel. Inilah mengapa ponsel ini terasa kokoh saat digenggam. Metal frame ini juga membuat Zenfone 3 tak kalah keren dibanding ponsel premium.
Di bagian bawah ponsel ini terletak lubang USB Type C, microphone serta speaker stereo. Berbeda dengan USB Type 2 atau 3, USB Type C ini bermanfaat karena pengguna tidak perlu khawatir dengan posisi terbalik saat menyambung smartphone ini dengan charger atau komputer jika ingin mentransfer data. USB Type C ini memiliki transfer data yang lebih cepat dibanding tipe sebelumnya.
Pada bagian atas terdapat lubang jack 3.5mm dan mikropon yang berfungsi sebagai noise cancelation. Asus meletakkan tombol power dan volume terletak pada bagian kanan. Jika diperhatikan seksama, kita bisa melihat ada concentrate circle design juga terdapat pada tombol-tombol ini.
Layar 5,2 inchi yang dibenamkan Asus di Zenfone 3 cukup memuaskan. Layar dengan IPS + ini memiliki spesifikasi FullHD atau 1080p dengan kerapatan piksel 424 ppi. Seperti jargonnya Asus; Zenfone 3 “Build for Photography” bukan omong kosong. Zenfone 3 ber-kamera utama beresolusi 16 MP serta 8 MP untuk kamera depan.
Kamera utama memiliki sensor Sony Exmor RS IMX298. Kamera ini memiliki aperture (bukaan) f 2.0. Ini membuat hasil foto yang dihasilkan kamera Zenfone 3 terlihat terang. Kelebihan lain dari Zenfone 3 dari sektor kamera adalah ponsel ini mampu merekam video dengan kualitas 4K!
Saat kami menjajal membuat video 4K menggunakan Zenfone 3, hasil rekaman terlihat stabil dengan sedikit sekali goyangan. Padahal kami lakukan sambil jalan kaki. Electronic Image Stabilization (EIS) yang dimiliki Zenfone 3 mampu membuat hasil video stabil walau pengambilan gambar dalam kondisi rgerak.
Aplikasi kamera milik Asus yaitu PixelMaster dalam ponsel ini juga memiliki beragam fitur yang saat kami uji cukup bisa membantu saat pemotretan. Salah satu fitur yang sering kami gunakan adalah HDR Pro serta Super Resolution.
Fitur HDR Pro memungkinkan foto yang diambil terlihat lebih cerah dan cemerlang. Sementara Super Resolution membuat Zenfone 3 mampu mengambil foto hingga resolusi 64 megapixel. Fitur ini memungkinkan Anda mengambil gambar dengan resolusi tinggi dengan detail.
Resolusi yang tinggi juga memungkinkan Anda melakukan cropping tanpa khawatir gambar hasil cropping tersebut terlihat pecah. Foto resolusi tinggi ini bisa dilakukan karena kamera melakukan 4 kali pemotretan secara sekaligus lalu dikombinasikan dalam satu frame.
Selain fitur-fitur tersebut Zenfone 3 juga bisa melakukan pengambilan gambar dalam modus manual. Fitur ini memungkinkan pengguna berkreasi secara bebas dalam mengambil foto, tanpa dibelenggu batasan-batasan bukaan rana, kecepatan ataupun sensitivitas ISO.
Zenfone 3, ini juga memiliki fitur autofocus yang begitu cepat. Ini dikarenakan Zenfone 3 sudah mengadopsi teknologi laser autofocus. Fitur autofocus laser generasi kedua ini memungkinkan pengambilan gambar dengan cepat dengan hasil yang bagus.
Sementara itu mengenai performa untuk penggunaan sehari-hari Zenfone 3 ternyata melebihi ekspetasi kami. Tipe ZE520KL yang kami uji mampu bertahan sehari penuh kendati “hanya” dibekali baterai berkapasitas 2600 mAh! Pada pengujian yang kami lakukan adalah melakukan pengambilan gambar, video, Google Maps secara intensif.
Dipersenjatai prosesor Qualcomm Snapdragon 625 octa core 64 bit berkecepatan 2Ghz membuat Zenfone 3 ini mampu melahap semua aplikasi yang kami coba. Kami mampu melakukan berbagai aktivitas menggunakan ponsel ini tanpa terlihat gejala lagging.
Aplikasi berat seperti game Modern Combat 5: Blackout, Real Racing 3, Asphalt 8: Airborne mampu dijalankan Zenfone 3 secara mulus. Ini juga tak lepas dari 3GB RAM yang dibenamkan Asus di Zenfone 3. Urusan media penyimpanan, ponsel ini memiliki memory internal kap: 32 GB. Jika dirasa kurang, ponsel ini bisa dibenamkan kartu MicroSD hingga 64GB.
Kendati memiliki spesifikasi dual sim, Zenfone 3 mengusung teknologi hybrid SIM tray. Sistem ini memang bisa menggunakan dua kartu SIM sekaligus, satu kartu mikro dan satu nano. Sayangnya jika Anda memilih untuk menggunakan kartu memory eksternal maka hanya satu SIM yang bisa digunakan karena MicroSD akan menempati slot SIM nano dalam hybrid SIM tray Zenfone 3.
Untuk di konektivitas jaringan, ASUS ZenFone 3 sudah mengadopsi teknologi yang sudah digunakan di Indonesia. Di Indonesia sendiri ada satu operator yang sudah berhasil memiliki jaringan 4G LTE di 200 kota dengan 4G LTE sementara ada yang sudah memiliki jaringan 4G LTE di 188 kota. Ini mengapa soal konektivitas dengan internet cepat Zenfone 3 sudah bisa diandalkan.
Berdasarkan uji coba yang kami lakukan Zenfone 3 merupakan ponsel kelas menengah dengan cita rasa premium. Jargon “Build for Photography” yang dibenamkan Asus pada Zenfone 3 bukanlah omong kosong belaka. Pengguna bisa mengandalkan fitur foto milik Zenfone 3 untuk mengambil aneka gambar dalam berbagai kondisi.
Sementara soal performa, ponsel ini sanggup diandalkan untuk menemani aktivitas Anda sehari-hari. Dengan banderol seharga Rp 4.099.000, Zenfone 3 merupakan ponsel menengah yang dapat dijadikan pilihan bagi Anda yang ingin mencari smartphone baru. (Yudo Dahono/YUD; eritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/gadget/393133-zenfone-3-ponsel-medium-range-cita-rasa-premium.html)-FatchurR