Kesebelasan Irlandia ketika itu tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk menahan gempuran kesebelasan Wales. Bila sampai adu penalty, mereka mengandalkan kipper mereka yang tangkas. Gareth Bale bagaikan panglima perang terus menerus menteror gawang Irlandia.
Pemain bintang Real Madrid ini memberikan assist untuk membuat bek Irlandia Utara, Gareth McAuley, melakukan gol bunuh diri pada menit ke-75. Kekalahan yang menyakitkan.
Pada perang Uhud, pasukan muslimin tinggal menunggu waktu menikmati kemenangan atas pasukan Quraisy. Pasukan kaum musrik kocar kacir di medan Uhud. Tiap pasukan bantuan yang datang dari celah bukit, dihancurkan anak panah pasukan muslim yang ditempatkan oleh Rasulullah SAW di atas bukit.
Strategi yang jitu dan ternyata efektif. Namun apa dikata, sebagian pasukan panah ini tergiur oleh harta rampasan. Mereka tidak istiqamah, melanggar perintah Nabi dan berlari turun berebut mengambil harta rampasan.
Panglima Quraisy yang cerdik,Khalid bin Walid, melihat kesempatan emas ini dan ia dengan mudah menelikung dari belakang dan menghancurkan kelompok kecil pemanah ini. Babak kedua perang Uhud terjadi.
Tanpa dukungan pasukan pemanah dari atas bukit, dengan mudah pasukan muslimin dihancurkan dan porak poranda. Rasulullah terluka. Paman beliau Hamzah, salah satu jagoan perang pasukan muslim gugur. Tujuh puluh syuhada langsung dimakamkan di tempat itu juga.
Kaum muslimin berduka, namun Rasulullah bersabda, “Perang Uhud ini perang kecil. Perang yang terbesar adalah perang mengalahkan hawa nafsu”.
Perang memenangkan puasa misalnya tinggal beberapa hari lagi. Butuh kehati-hatian untuk tetap istiqamah menjalani puasa. Kadang kala kita harus berhenti sejenak, merenung, mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan dan membuat strategi untuk lima hari mendatang, seperti firman Allah,
“Wahai orang-orang yang beriman. Bertaqwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya, untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR
———
Sajian IBO lainnya : Hedonic Treadmill
(Tulisan mantan Rektor ITB, Prof. Akhmaloka)-Pertanyaan : Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan arti / fungsi / peran uang dalam membentuk kebahagiaan ?
Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama : ” hedonic treadmill ”. Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini : Saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh… semua habis juga. Kenapa begitu ?
Karena harapan / ekspektasi dan gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu untuk membeli materi / barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income-mu.
Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : Seperti berjalan di atas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju. Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan. Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard. Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.
Hedonic treadmill membuat ekspektasimu pada materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi.
Ada eksperimen menarik : Seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah. Apa yang terjadi ? 6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah.
Itulah efek hedonic treadmill. Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill ? Lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berujung ? Terapkan lah gaya hidup yang bersahaja !!! Sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Mengubah orientasi hidup. Makin banyak berbagi, semakin banyak memberi kepada orang lain, teruji justru semakin membahagiakan. Bukanlah banyak mengumpulkan materi yang membuat kebahagiaanmu terpuaskan.
When enough is enough.
Kebahagiaan itu kadang sederhana misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga, tersenyum memulai hari hari, berbagi peduli memberi makna dan manfaat terhadap sesamanya, menyapa dan mengasih berbagi rejeki ke tukang sampah,
Lanjut membaca “makanan” spiritual sepanjang perjalanan menuju tempat tugas berdzikir, berbakti untuk agama, keluarga, bangsa dn negara, maka betapa indahnya hidup ini. Selamat menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya Saudara2ku dan Sahabat2ku serta Temen2ku.
“ Bermegah-megahan telah melalaikan kamu ”
” Sampai kamu masuk ke dalam kubur ”
” Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).” (QS al-Takâtsur [102]: 1-3).
“Manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir ” ” Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia semakin kikir ”. (QS al-Mârij [70] : 19-21).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “ Kekayaan itu bukanlah lantaran banyak harta bendanya, akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan jiwa dan ketentraman jiwa “. (HR al-Bukhari). (Erwin M; dari grup WA-BPTg; http://kompass.bhu-labs.com/2016/07/02/hedonic-treadmill/)-FR