Adalah Khalifah Umar bin Khattab, yang darahnya mengalir karena dibunuh. Pembunuhan Khalifah ini direncanakan dengan sangat rapih sejak awal. Para ahli sejarah meyakini bahwa pembunuhan ini bukan dendam pribadi sang pembunuh Abu Lu-lu-ah, melainkan hasil konspirasi dari musuh-musuh Islam.
Memang ia sangat membenci dan dendam kepada semua muslim, setelah kekalahannya pada perang Nahawand dan ia sempat ditawan dan kemudian bekerja pada Al Mughirah bin Syu’bah, wakil Umar di Kufah.
Umar bin Khattab malah mengabulkan permintaan majikannya agar ia diijinkan tinggal di Madinah, yang terlarang bagi non-muslim. Abu Lulu’ah memiliki banyak ketrampilan, tukang kayu, pandai besi, ahli pahat yang handal. Ia malah menjanjikan kepada Khalifah membuatkan kincir angin untuk penggilingan gandum di luar kota Madinah.
Beberapa saksi pernah menyaksikan ia pernah bertemu dengan beberapa tokoh Majusi, Yahudi dan kawasan yang dalam pengaruh Romawi. Mereka memang mendendam kepada Umar yang berhasil mengalahkan mereka di Persia, Mesir, Jerusalem dan Syam.
Pembunuhan itu dilakukan saat Umar bin Khattab bersiap-siap untuk menjadi imam shalat subuh di Masjid. Abu Lu-lu-ah tiba-tiba menyeruak diantara deretan saf dan dengan membabi buta menusukkan pisaunya ke arah Khalifah. Tidak kurang enam tusukan yang menghunjam ke tubuh Khalifah.
Orang2 muslim disekitarnya, yang tidak bersenjata berusaha menghentikan serangan itu, namun tidak berhasil, tujuh orang sahabat Umar tewas amukan sang pembunuh. Abu Lu-lu-ah akhirnya diringkus, setelah Hithan At-Tamimi melemparkan jubahnya kearah pembunuh, namun sebelum sempat diamankan, ia sendiri menghunjamkan pisaunya ke tubuhnya sendiri dan iapun tewas.
Sang Khalifah yang rubuh, tidak langsung wafat, ia mencari dan meminta Abdurrahman bin Auf, untuk menggantikannya sebagai imam. Ia menunggu sampai shalat selesai dan mencari tahu pembunuhnya. Ia bersyukur bahwa pembunuhnya bukan bangsanya sendiri Arab dan bukan pula orang Islam.
Takdir Allah SWT telah ditetapkan pada tanggal 3 Dzulhijah 33H, hari Rabu, tanggal 1 Nopember 644 M, Khalifah Agung Umar bin Khattab wafat pada usia 64 tahun. Ia pernah diijinkan Nabi untuk dimakamkan disamping pusara Nabi dan makam Abu Bakar. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP; Disadur dari buku Muhammad Ahmad Isa)-FR