Minggu lalu saya mendapat kehormatan, dititipi sahabat saya menyalurkan shadaqah dan zakat dalam jumlah uang yang besar. Shadaqah untuk pembangunan masjid, sedangkan sebagian lagi sebagai zakat-mal guna dibagikan ke yang termasuk 8 golongan yang berhak.
“Maaf, merepotkan pak Sadhono”, katanya.
“Sama sekali tidak, dengan senang hati”, jawab saya. Mungkin di kota sulit mendapatkan mustahiq. Lain halnya di desa. Banyak yang butuh. Orang2 tua, laki-perempuan masih ter-bungkuk2 bekerja. Keluarga2 muda yang tidak berpenghasilan tetap juga tidak kurang. Bagi mereka uang 100-200 ribu sudah banyak.
“Ini titipan zakat dari teman”, kata saya dan disambut dengan wajah yang berseri-seri. Senang sekali melihat wajah-wajah mereka yang riang bisa ikut berlebaran. Zakat memang titipan, yang kelak di akhirat Allah SWT akan mengembalikannya dalam wujud pahala yang berlipat.
Saya juga salurkan sebagian ke pengurus sebuah Panti Asuhan yang terletak di ujung desa. Selain panti asuhan yang saya urus, di desa kami ada dua buah panti asuhan lain dan yang satu ini menampung 14 anak Yatim remaja yang tampaknya sangat membutuhkan.
Sedang shadaqah ke masjid saya berikan ke tanwir di salah satu tempat ibadah untuk memperbaiki kamar kecilnya yang belum tersentuh keramik. Alhamdulillah, habis lebaran mereka akan bergotong royong memperbaikinya. Semoga pemberian teman saya itu menjadi amal jariahnya dan Gusti Allah mebalasnya dengan berlipat di dunia dan di akhirat. Aamiin. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR