P2Tel

Kokosan (BT 091)

Diantara ketiga serangkai duku, langsep, hanya kokosan yang lebih jarang dijumpai. Padahal kokosan banyak juga penggemarnya. Warna kulit buahnya lebih tua dari sekedar kuning langsat. Kulit ini erat menempel pada daging buahnya, bergetah dan agak sulit dikupas, lebih baik digigit utuh saja dan ….

 

Crot …. daging buahnya meloncat kemulut berikut bijinya. Langsung, mata terpejam mrecing, karena hanya ada dua rasa kokosan, masam atau sangat masam. Tidak seperti duku, biji kokosan terlalu besar untuk ditelan dan pahit bila tergigit. Satu-satunya jalan ya dimuntahkan keluar.

Lansium domesticum var. aquaeum ini, sedikit berbeda dengan pohon duku, sekalipun speciesnya sama. Batang kokosan lebih coklat dan buahnya berdesak rapat seperti antrian penumpang Trans Jogja.

 

Kokosan dijual dalam dompolan diatas tampah di pasar, tidak dijajakan dipinggir jalan, karena kulitnya yang kuning hanya tahan dua hari, menghitam sekalipun rasanya tak berubah. @sadhono hadi. (gbr google)–(Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version