Jerit tangis memilukan di Nagran, Yaman. Penguasa setempat, Dzu Nuwas memaksakan agama yang dianutnya kepada rakyatnya. Rakyat yang membangkang, dilemparkan ke parit api. Penguasa bengis itu tidak pandang bulu, pria, wanita, dewasa, orang tua bahkan anak2pun dibakar hidup2.
Konflik itu terjadi tahun 523 M atau setengah abad sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW. Korban yang jatuh antara 20.000- 40.000 orang. Allah SWT mengabadikan peristiwa mengerikan itu pada Al Qur’an, “Demi langit yang punya gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
Binasa dan terlaknatlah orang2 yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, dan ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
Dan mereka tidak menyiksa orang2 mukmin itu melainkan karena orang2 mukmin itu beriman ke Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu”. (QS Al Buruj 85:1-9).
Saat ini, hampir 1500 tahun kemudian, di tempat yang sama terjadi lagi konflik serupa. Dengan mesin2 pembunuh canggih, Nagran dihujani roket dan bom. Korban rakyat tak berdosa yang jatuh ribuan. Itulah manusia, mengulangi kesalahan yang sama di tempat yang sama. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR