P2Tel

Office Boy Yang jadi Vice President(2/2)

Suatu hari, Houtman melihat ada orang gila wara-wiri di sekitar rumahnya. Orang gila itu hampir tidak pakai baju. Dia saat itu cuma punya baju 3 pasang. Hebatnya, Houtman ikhlas memberi ke orang gila itu sepasang baju plus sabun dan sisir.

Tuhan Maha Adil, Pada hari ke-3 setelah kejadian itu, datang surat yang menyatakan dia diterima OB di perusahaan yang terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (Citibank), bank bonafid dari USA. Houtman diterima bekerja sebagai OB. Sebuah jabatan ter-dasar, paling bawah dalam hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lain.

Sebagai Office Boy, Houtman mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Kadang dia rela membantu staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan usai, Houtman menambah pengetahuan dengan ber-tanya2 kepada para pegawai.

 

Dia tanya mengenai istilah2 bank yang rumit, walau kadang saat bertanya dia jadi bahan tertawaan atau  staf mengernyitkan dahinya. Dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya2 istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan istilah bank.

Waktu jadi OB, Houtman sering melihat training. Karena jabatannya hanya OB, dia tentu tidak dianggap. Kemampuan bahasa Inggris Houtman cuma yes-no. Tapi Houtman berprinsip, “Saya harus berbuat. Saya harus pintar.” Setiap hari selama training itu, dia ada di depan pintu dan mencatat semuanya.

 

Training officer-nya lama2 jadi menyuruh Houtman masuk (secara kasar). Si training officer mengumumkan pada para trainer, “Pengumuman, dia tidak terdaftar dan dia tidak diuji,” kata training officer. Mendengarnya, Houtman tidak terima. Dia berada di ruangan yang sama berarti dia jadi salah satu peserta training dan juga harus diuji.

Houtman menantang diri sendiri, “Saya harus lulus”. Padahal saingannya lulusan UI, Michigan, Ohio, ITB dan universitas TOP lain. Dia, bisa lulus SMA saja untung. “Pokoknya harus lulus dan gak boleh jadi yang terakir,” tekad Houtman. Tuhan Maha Besar, dari 34 orang Houtman masuk 4 besar dan dia tahun 1978 dikirim ke Eropa.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya.

 

Suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya jadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanya lulusan SMA. Ia pun di angkat jadi pegawai di Citibank itu, Peristiwa pengangkatan Houtman jadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial.

 

Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tak patah semangat, dicibir teman2 rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerja yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan Houtman, karena materi tidak ia miliki.

 

Houtman tidak pernah lama dalam pegang suatu jabatan, sama seperti ketika jadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak anak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

Sekitar 19 tahun kemudian sejak Houtmany masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Jabatan puncak Citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi Citibank di USA yaitu Presiden Director tidak mungkin dijabat orang Indonesia.

 

Sampai saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman, sebagai OB pensiun sebagai VP, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya,  staf ahli citibank Asia Pasifik, jadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang. Bersambung ………….  (http://www.biografiku.com/2012/12/biografi-houtman-zainal-arifin-kisah.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version