(Muhammad Zahroni di Madinah Munawwarah) : Aku dapati penyakit diabetes yang aku derita mencapai 500 mg. Lalu stlh 1 bln lakukan diet ketat dan olah raga, gula darahku turun jd 300 mg (keadaan tdk puasa) dan 200 mg (puasa). Tidak terlalu signifikan. Lantas aku putuskan utk konsumsi minyak zaitun.
Suatu hal yg luar biasa terjadi, setelah 3 hari konsumsi Minyak Zaitun, gula darahku turun jadi 180 mg, atau turun sekitar 100 mg (dr kondisi awal). 3 hari berikutnya, turun jadi hanya 93 mg (tdk puasa). Setelah mengetahui semua hasil ini, timbul beberapa pertanyaan, apakah minyak zaitun pengobatan seementara, atau si pasien harus terus mengkonsumsinya?
Apkh minyak zaitun mampu memompa kinerja pankreas lbh baik? Atau minyak zaitun hanya menyerap kadar gula berlebih dlm darah? Atau ia mampu bantu enzim insulin utk masuk terserap ke dlm sel?
Tapi fakta yg paling penting, kadar gula darah benar2 turun.
Dosisku utk konsumsinya :
Dua sendok makan sblm tidur
Dan dua sendok mkn stlh bangun tidur.
Dari hasil pengalamanku ternyata yang terbaik adalah konsumsi saat setelah bangun tidur.
Hasil penelitian ini aku tulis stlh bbrp bln kmdn, dan alhamdulillah slma itu kadar gula darahku tetap normal. Aku pun melakukan pengamatan terhadad beberapa orang pasien, yang meñghasilkan sebuah kesimpulan positif yakni :
1-Bhw tubuh manusia ber-beda2 dlm merespon minyak zaitun, ada yg langsung menurun (gula darahnya) 100 mg pada hari pertama, namun ada pula yg menurun setelah 3 hari. Tapi hasilnya sgt baik.
2-Mayoritas mengatakan telah sembuh organ dalam mrk, terutama pankreas.
3-Tanda2 diabetes mrk menurun drastis bhkn hilang, spt rasa panas dingin di tapak kaki ketika malam hari, atau seringnya buang air kecil.
4-Bbrp teman mulai meninggalkan obat2an dokter.
5- Tdk seorangpun mengeluh efek samping dari minyak zaitun. Dan ini merupakan nikmat dari Allah.
Keterangan : Minyak Zaitun = Ekstrak Virgin Olive Oil
Ayooo kita coba para diabetasi (DG Sikumbang; dari grup FB-ILP Sumber : Seminar Prof. Hassan Syamsi Basya)-FR
Catatan : Yang penting untuk diingat bahwa apapun obatnya jika tidak diikuti “Gaya hidup sehat” diantaranya selektif konsumsi makanan dan berolah raga rutin, maka hasilnya tidak akan optimal. (FR)