Adalah kewajiban seorang Ayah, menurut hadits, harus mengajari putra laki-lakinya tiga hal, naik kuda, memanah dan berenang! Ketrampilan pertama dan kedua wajar, namun ketrampilan ketiga sungguh aneh. Tidak ada sungai besar baik di Mekah maupun di Madinah namun justru berenang harus dikuasai oleh umat Muslim.
Darimana Rasulullah mendapatkan pemikiran berenang? Jazirah Arab terdiri dari batu dan padang pasir. Perjalanan dagang Nabi-pun tidak menggunakan kapal, namun menggunakan unta atau kuda. Inilah visi Nabi SAW yang jauh ke masa depan ….
Tidak sampai dua dekade, dalam generasi yang sama pengaruh Islam sampai ke Irak dan ada dua sungai besar, Efrat dan Tigris. Islam masuk ke seluruh wilayah Persia yang diapit oleh laut Merah dan laut Hitam. Islam meluas ke Alexandria dan Mesir, berbatasan lautTengah dan laut Merah. Islam bahkan sampai jauh ke Syprus dan memiliki armada laut, menyaingi armada kerajaan Romawi.
Pada generasi kemudian pada masa Khilafah Umayah sejarah mencatat armada Islam menjadi kekuatan yang ditakuti dan berhasil meluaskan pengaruh sampai ke Spanyol, ujung barat Eropa yang berbatasan dengan Samudra Atlantik.
Pada abad ke 13 melalui jalan laut, Islam dari Gujarat (India) mendarat di Samudra Pasai, Aceh (Dr.C.Snouck Hurgronje). Sejarawan lain menulis tahun 674 M sudah ada hunian orang Arab Islam di pantai barat Sumatra, menurut catatan JC van Leur dan Thomas W.Arnold dalam dua tulisan terpisah.
Jadi hanya dalam satu abad, armada dagang Islam sudah menembus Lautan Hindia dan menyebarkan Islam ke Nusantara, jauh lebih cepat dari agama samawi yang lain. Wallahu a’lam bishawab. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR