Kalau ada sawah yang biasanya basah (penghasil padi) lalu berubah kering (kemarau), apa yang terjadi? Ada yang mengeluh, salahkan musim. Ada pula yang menerima, di musim kering itu dia ganti menanam jagung, singkong, cabe, terong dan tanaman lain.
Dia masih menghasilkan bahan pangan yang bisa diuangkan. Mungkin hasil rupiah bisa lebih banyak. Di musim padi berikutnya sawah makin subur jika ditanami padi.
Beberapa bulan lalu Pak Sabar pangkal lengan kirinya sakit, karena tidak merasa terkilir saat mengangkat barang agak berat di pagi hari. Pangkal lengan itu ototnya kaku, kalau tangan kiri digerakkan terasa sakit, kalau diangkat ke atas mendatar sakit sekali.
Celakanya urat kaku itu menjalar / menular ke bahu dan leher. Otot leher kaku dan leher jika digerakkan kaku dan sakit, menoleh sakit. Pak Sabar takut, apa nantinya bagian atas badan tidak bisa digerakkan? Pak Sabar berobat ke klinik dan diterapi 8x. Lumayan enak, namun masih sakit. Tangan kiri jika diangkat ke atas belum bisa tegak, masih 75% tegak.
Tidak berapa lama, lutut Pak Sabar sakit, pelumas di tempurung lutut berkurang istilahnya Osteoarthritis (bukan osteoporosis). Akibatnya kalau berjalan terasa sakit, apalagi lari. Dia lalu ke dokter dan diberi vitamin yang diminum setiap hari selama beberapa bulan.
Kini Pak Sabar tidak bisa OR jalan dan lari. Karena OR itu kebutuhan, maka Pak sabar tetap OR rutin, yang tidak banyak menggerakkan kaki. Senamlah pilihannya. Bingung juga bagimana senam, OR tapi kaki tidak banyak bergerak lama. Maka dia memperbanyak gerakan2 seperti berenang gaya bebas, gaya punggung, gaya katak, intinya agar banyak gerakan tapi kaki diam.
Setelah beberapa kali dilakukan, lengan kiri yang sakit makin sembuh. Kini kalau diangkat ke atas, bisa vertikal. Pak Sabar senang dan lega. Kututnya yang sakit mulai membaik setelah banyak makan “kulit udang” (saran tetangganya yang ahli gizi dan internet). Caranya makan udang kecil, sehingga bisa dimakan dari ujung kepala sampai ekor.
Begitulah, karena situasi berubah, kadang kita gagal atau halangan besar menjalankan kegiatan rutin dengan nyaman. Dalam hal demikian, sepatutnya kita tidak perlu terlalu mengeluh, meratapi situasi (misalnya terkena musibah, gagal berbisnis, ganti kebijakan, sakit, pensiun).
Jalani dan nikmati saja kegiatan sesuai situasi yang baru. Kelak kita dapat menikmati kegiatan di situasi yang baru itu dan mendapat hasil yang bisa jadi lebih baik dibanding saat di situasi lama. Banyak contoh orang sukses setelah mengalami kegagalan besar.
Bisa sukses bisnis, karir atau dalam berumah tangga. Sukses duniawi, atau malahan sukses “ukhrowi” artinya meningkat keimanan dan amal kebaikannya. Kalau sawah berubah, hasil bisa melimpah. Jika situasi berubah, seyogynya kita berusaha dan ambil hikmanya. .(Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)-FR