Umayyah bin Khalaf al-Jumahiy, majikan dari Bilal yang malang. Bilal, budak kokoh imannya menghadapi siksaan majikannya, “Hai Bilal, tinggalkan ajaran Muhammad. Kembali sembahlah Lata dan Uzza”, namun Bilal tidak bergeming. Dari kedua bibirnya hanya mengucap. “Allah Yang Maha Esa, Maha Esa”
Kemudian Umayyah mengikatkan sebuah tali kepada leher Bilal dan menyerahkan ujung tali kepada anak-anak kecil untuk membawa keliling seperti menuntun seekor kambing berkeliling sepanjang perbukitan. Bekas ikatan itu kemudian membekas pada leher Bilal.
Umayyah tak henti2nya mengikat dan mendera Bilal. Kadang ia menjemurnya diatas kerikil dibawah terik matahari. Sampai akhirnya Abu Bakar melihatnya ia dijemur diatas batu, sembari dadanya ditindih batu besar. Bilal dibelinya seharga 7 Uqiyyah (satu uqiyyah senilai 12 dirham atau 28 gram perak) dan dimerdekakannya.
Umayyah bila melihat Rasul selalu mengumpat, mengejek dan mencelanya, sehingga turunlah ayat,
“Kecelakaanlah bagi humazah lagi lumazah”. (QS Al-Humazah 104:1). Al Humazah adalah pengumpat yang terang-terangan sambil mengerdip-kerdipkan mata, sedang lumajah adalah pencela dengan sembunyi-sembunyi.
Umayyah ini termasuk musuh Rasul yang tertawa-tawa kegirangan tatkala melihat Uqbah bin Abi Mu’ith melemparkan kotoran unta, ketika Rasul sedang sujud di sisi Kabah. Rasul baru mengangkat kepala setelah putrinya Fathimah membersihkan punggung Rasul.
Kemudian beliau berdoa untuk membinasakan musuh-musuhnya seraya menyebut satu persatu orang-orang yang tertawa, termasuk Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf. Allah mengabulkan doa kekasih Allah ini dan semuanya kemudian tewas dengan mengenaskan. Semoga kita bisa memetik pelajaran dari kejadian ini. (sadhono hadi; dari grup WA-BPTg)-FR