KOMPAS.com-Dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North America, peneliti2 Jerman memaparkan hubungan erat antara kurang tidur dengan penyakit darah tinggi yang berakhir serangan jantung mendadak.
Mereka mencatat, karyawan dengan jam kerja 24 jam seperti petugas medis dan personel layanan darurat, secara signifikan lebih mungkin menderita serangan jantung mendadak, karena peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
Dr Kuetting dan rekan merekrut 20 ahli radiologi yang sehat, termasuk 19 pria dan satu wanita, dengan usia rata2 31,6 tahun. Masing2 peserta penelitian menjalani kardiovaskular MRI scan, sebelum dan sesudah bekerja lembur. Rata-rata pekerja hanya memiliki tiga jam tidur.
Para peneliti juga mengumpulkan sampel darah dan urine dari para peserta dan mengukur tekanan darah dan detak jantung. Setelah mengalami kurang tidur hanya sekali, para relawan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tekanan darah dan detak jantung.
Selain itu, para peserta juga mengalami peningkatan yang signifikan pada tingkat hormon yang merangsang tiroid (TSH), hormon tiroid FT3 dan FT4, dan kortisol yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres.
“Penelitian ini dirancang menyelidiki kehidupan nyata yang berhubungan dengan pekerjaan yang membuat seseorang kurang tidur,” kata Dr Kuetting. (Ayunda Pininta; Bestari KUmala Dewi; The Sun; http://health.kompas.com/read/2016/12/04/211018123/ini.risikonya.jika.tidur.malam.hanya.3.jam)-FatchurR