b-Kampung Adat Tarung
Jika ingin melihat kehidupan masyarakat Sumba penganut kepercayaan Marapu, Kampung Adat Tarung merupakan tempatnya.
Kampung adat Tarung berada di lokasi yang tak jauh dari pusat kota. Pengunjung bisa datang ke lokasi tersebut hanya dalam waktu kurang dari lima belas menit dari Waikabubak.
Kampung ini terletak di dataran tinggi di Kecamatan Loli, Sumba Barat. Untuk berkunjung ke Kampung Adat Tarung, wisatawan tak dikenakan biaya masuk, hanya saja disediakan kotak khusus untuk sumbangan seikhlasnya.
Di Kampung Adat Tarung dapat ditemukan deretan rumah panggung khas Sumba yang terbuat dari kayu dan beratap ilalang. Selain itu, beberapa situs makam batu dan patung-patung dari era megalitikum juga ada di sana.
Pengunjung juga akan diberi penjelasan terkait Marapu, kepercayaan asli masyarakat Sumba, langsung dari penganutnya. Informasi bahkan dapat diberikan langsung oleh kepala suku, atau Rato, yang ada di sana.
Setelah puas berkeliling, pengunjung dapat berbelanja di toko cenderamata yang dikelola penduduk kampung. Berbagai pernak-pernik seperti gelang, kalung, dan kain disediakan penduduk Kampung Tarung dengan harga bervariasi.
c-Lapangan Waikabubak
Lapangan ini terletak tepat di tengah-tengah kota, dan bentuknya menyerupai alun-alun seperti umum ditemui di kota-kota pada Pulau Jawa.
Berbagai macam kuliner dijual di lapangan Waikabubak. Namun, tak ada makanan khas yang dijual, karena mayoritas pedagang di sini berasal dari luar Sumba Barat.
Setelah makan, wisatawan juga dapat mengambil foto di sekitar Lapangan Waikabubak dengan latar belakang tulisan ‘Waikabubak’ dan tugu patung pendekar menaiki kuda di perempatan jalan.
d-Pondok Daun Ubi
Pengunjung yang datang ke Sumba Barat harus merasakan nikmatnya masakan di sini. Sajian makanan khas Sumba Barat bernama Daun Ubi juga dapat diperoleh di sini.
Daun Ubi merupakan perpaduan antara daun singkong dan beras yang telah ditumbuk. Setelah itu, daun singkong dan beras yang sudah hancur akan direbus dengan campuran santan.
Rasanya dan tidak pedas. Namun, penikmat kuliner yang suka rasa pedas dapat mencampurkan cabai atau jahe pada menu ini.
Sebenarnya waktu satu malam tidak cukup untuk menjelajahi Sumba Barat. Penerbangan yang baru sampai sore hari dan belum kondusifnya suasana keamanan untuk berwisata malam hari membuat beberapa penjelajahan harus ditunda sampai esok harinya. Bersambung …………. (ard; Lalu Rahadian; http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20161127143357-269-175635/wisata-satu-malam-di-sumba-barat/)-FatchurR