SLEMAN (IndoTelko)-Memanfaatkan teknologi internet, Desa Wisata Brajan yang terkenal kerajinan Bambunya kini makin mendunia. Selain kunjungan wisatawan mancanegara ke Brajan yang terletak di Sleman, Yogya, lebih dari 60% hasil kerajinan bambu ini memenuhi permintaan negara2 tetangga.
Industri rumahan kerajinan Bambu Brajan ini mulai tahun 90-an. Tak banyak yang menjalankan usaha ini. Salah satunya PrinXmas yang dimiliki Sulisman. Pertama berdiri, Sulisman menjabat sebagai kades. Kerajinan bambu saat itu belum dilirik masyarakat. Tak sedikit yang mencemooh kegiatan ini yang ternyata justru mampu menghasilkan uang dan menambah devisa negara.
“Masyarakat di desa ini mayoritas pekerjaannya bertani,” kata Sulaiman ketika ditemui Tim IndoTelko. Ia bercerita jatuh bangunnya usaha PrinXmas sebelum kejayaannya saat ini. “Dulu anak saya perempuan malu ikut menjajakan kerajinan bambu ini. Tapi tetap saya paksa dan dia saya kasih uang tambahan pendapatan,” katanya.
Menurut Sulaiman, anaknya yang kini menjadi karyawan honorer di kantor pemerintahan di Sleman saat ini tidak malu menjajakan hasil kerajinan bambu. “Dia sekarang bersemangat untuk membawa kerajian bambu ini dengan motor tanpa dibungkus. Sekalian promosi,” paparnya.
Manfaatkan Digitalisasi
Perkembangan teknologi dan digitalisasi jadi salah satu jalan meningkatnya permintaan dan wilayah pemasaran kerajinan bambu ini. Aplikasi instagram, FB, blog, dan berbagai sosmed lain membuat kerajinan bambu Brajan makin mendunia.
“Brajan khsusunya PrinXmas makin dikenal orang di luar negeri karena kerjaan anak saya di instagram,” ujar Sulaiman menunjukkan foto anak perempuannya yang menempel di dinding. Dikatakan Sulaiman, kehadiran internet kini dirasakaan manfaatnya. “Kawan2 pengrajin di Brajan mulai menikmati internet,” tegasnya.
Telkom dengan koneksi internet broadbandnya jadi satu2nya BUMN yang terjun dan konsen membantu mengembangkan industri dan kerajinan bambu di Brajan ini. Lewat UKM digitalnya, Telkom membantu berupa jaringan internet dan menebar hotspot2 di Brajan.
Ini yang membawa UKM2 bambu Brajan mampu merambah pasar mancanegara. Selain itu, Telkom membimbing dan melatih terkait teknologi internet, pembuatan blog, dan juga eCommerce. Blanja.com menjadi toko online yang membantu para pengrajin menuju dunia luar.
Pesanan
Makin mendunianya industri bambu Brajan terbukti dengan kehadiran turis2 asing. “Turis asing yang ke sini banyak yang belajar menganyam bambu. Setelah itu mereka belanja” kata Sulaiman. Triyanta, pengrajin tandem dari Sulaiman dalam membimbing masayarakat, mengatakan hal sama. Menurut Triyanta, permintaan pembeli banyak. Mereka belum mampu memenuhinya.
Dikatakan Sulaiman, selain pesan produk yang ada di industri Brajan, tak sedikit dari mereka pesan kerajinan dari bambu dengan bawa contoh ke sini. Ia contohkan sendok teh dan tempat minum teh ala masyarakat Jepang.
“Turis Korea ke sini minta dibuatkan ini. Dia tanya apa saya bisa dan berapa harganya. Setelah saya sebut harga, tanpa menawar dia pesan 10 ribu buah” katanya. “Ini belum saya kerjakan,” tegasnya.
Maklum, saat ini pekerjaan Sulaiman selain pengrajin bamboo, bersama Triyanta, pemilik Setia Karya Craft kerap keliling Indonesia untuk memberi pelatihan menganyam bambu. “Biasanya saya ke luar kota hingga Kalimantan untuk ngajarin bikin anyaman bambu ini,’ kata Sulaiman.
Diakui Sulaiman, kiprahnya selaku trainer pemberi bimbingan kerajinan bambu hingga ke mancanegara juga tak luput dari dunia internet. Menurutnya, dukungan dari Telkom yang membuat makin berkibarnya nama Desa Wisata Brajan hingga ke manca negara.
Membuka lapangan kerja
Sulaiman dan Triyanta tak sendiri. Kini pengrajin bambu di Brajan makin banyak dan berkembang. Ini berkat pelatihan2 yang diberikannya. “Saya tak mungkin memenuhi pesanan sendiri. Mustahil memenuhi semuanya. Rejeki harus dibagi ke yang lain” tegasnya. Ini yang jadi alasan Sulaiman rajin melatih masyarakat sekitar dan luar Sleman.
Menurut Sulaiman, pengrajin2 hasil didikannya memproduksi barang2 itu dan gallery miliknya yang akan menampung produksi2 para pengrajin. Dikatakannya, kadang pengrajin itu hanya mengerjakan versi mentahnya tidak hingga finish. Pihaknya menyelesaikan hingga siap jual.
Kini kerajinan bambu ala Brajan makin berkibar, pesanan datang tak henti, tak hanya dari negeri sendiri, juga dari luar negeri. Semua berkat majunya telekomunikasi, internet yang terkoneksi. Brajan makin mandiri. (sg; http://m.indotelko.com/kanal_lipsus?di=1&c=lip&it=desa-wisata-brajan-kerajinan-bambu-yang-mendunia)-FatchurR