Tahun 1959, Leonard Lipton (19) jadi mahasiswa di Cornell University membuat sebuah puisi, Puff the Magic Dragon. Ia meminjam mesin ketik temannya sekamar Peter Yarrow untuk menuangkan apa yang sudah ada di kepalanya ke atas kertas dan kertas itu tetap tertinggal di mesin ketik itu.
Dongeng itu tentang seekor naga, Puff, yang bersahabat dengan bocah Jackie Paper dan menjelajah laut. Sosok perkasa itu dihormati oleh siapapun termasuk membuat kapal2 bajak laut yang jahat menciut nyalinya.
Berbeda dengan bocah lelaki (yang kemudian diubah oleh Yarrow menjadi bocah laki dan perempuan) yang hidupnya fana, Puff hidup abadi. Ketika sahabatnya meninggal, Puff kehilangan keberaniannya dan bersembunyi kembali di dasar samudera.
Lama kemudian Yarrow menemukan kertas puisi tulisan bekas teman sekamarnya. Ia tertarik dengan lirik itu bersama dengan grup musiknya Yarrow’s group bersama Paul Stookey dan Mary Travers membuatnya menjadi lagu.
Ketika di tahun 1961 lagu itu menjadi sangat popular, ia mencari sahabatnya Lipton. Lipton mendapat separuh royalty sebagai penulis lagu. Keduanya sudah lupa detail puisi yang kertasnya sudah hilang itu tapi mereka menikmati royaltinya sampai saat ini.
Tahun 1963, lagu itu masuk dapur rekaman dan melejit kepuncak tangga lagu. Sampai kini lagu itu tetap disukai bukan saja oleh anak2, tapi juga dewasa yang pernah menjadi anak-anak. Lihatlah mimik orang2 yang mendengarkan Paul yang seolah bercerita saat menyanyi. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR