P2Tel

Green Bandara Blimbingsari Banyuwangi

Banyuwangi-Bandara Blimbingsari, Banyuwangi mengusung arsitektur green building rancangan Andra Matin kini makin moncer. Awal 2017, bandara yang bisa menampung 250 ribu penumpang/tahun sudah masuk tahap finishing. Bandara Blimbingsari ini dioperasionalkan pada trisemester awal 2017.

Desain, Bandara Blimbingsari di apresiasi dari pusat. Pemkab Banyuwangi melibatkan arsitek handal di tiap detail pengerjaannya dinilai kreatif. Bandara dikembangkan bukan hanya sarana aksesibilitas, tapi juga pendongkrak pariwisata yang memberi harapan baru bagi yang tengah mendorong pariwisata. Seperti apa jeroan Bandara Blimbingsari yang makin cantik ini?

 

Ketika masuk kawasan Bandara Blimbingsari, kita disuguhi bangunan hijau berlantai 2 beratapkan rumput. Jika dilihat dari atas atau pinggir, model terminal serupa dengan udeng, penutup kepala khas Banyuwangi.

Konsep hijau gedung bandara di areal 1,3 HA ini bisa lebih hemat, pembangunan dan operasionalnya. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan penghawaan udara alami tanpa AC.

Jika dilihat detail, kisi2 bahan bangunan Bandara Blimbingsari banyak bahan daur ulang, memanfaatkan kayu ulin bekas kapal dan dermaga. Sirkulasi udara diatur berkomposisi ruang lebih banyak terbuka. Di sekeliling gedung terminal, seperti di atap gedung banyak tanaman hijau membentang dengan penanaman berbagai jenis tanaman dan konservasi air.

 

Desain interior terminal juga dikonsep minim sekat untuk menggaransi kelancaran sirkulasi udara dan sinar matahari. Di dalam terminal juga terdapat kolam2 ikan yang berfungsi mengurangi tekanan udara, sehingga suhu ruang tetap sejuk.

Selain aspek lingkungan, konsep hijau mengakomodasi budaya lokal. Kebiasaan masyarakat yang mengantar kerabatnya bepergian juga difasilitasi dengan ruang tunggu lantai 2 nyaman, sehingga pengantar merasa sedang berada di rumah.

Beberapa sudut ruang terminal kedatangan, keberangkatan, ruang VVIP, ruang tiket, anjungan kantor penerbangan, mushola, hall, restoran, art shop sedang proses tahap akhir. Tak hanya sebagai penunjang infrastruktur angkutan massal, Bandara Blimbingsari sebagai bandara penyanggah Ngurah Rai, Denpasar dan Juanda, Surabaya. Bangunan ini salah satu bentuk etalase awal mencerminkan identitas daerah.

 

Tak hanya kenyamanan di terminal bandara, di areal Bandara Blimbingsari ini terdapat 3 sekolah pilot skala international yang aktif beroperasi dan telah mencetak lulusan pilot handal. Bandara Blimbingsari kini telah di operasionalkan untuk landasan pesawat jet pribadi.

Di rute komersil, kini ada 2 maskapai yang telah melayani penerbangan rute Bandara Juanda Surabaya-Blimbingsari, Banyuwangi dan sebaliknya. Tahun 2017 ini, direct flight Jakarta-Banyuwangi akan dilaunching Pemkab Banyuwangi.

“Bandara Blimbingsari itu berfungsi untuk penunjang infrastruktur dan sebagai daya tarik wisatawan, pengungkit roda ekonomi Banyuwangi. Pintu masuk dan etalase mini Suku Osing, maka bandara ini dirancang khas. Bandara Blimbingsari. Ada 3 sekolah pilot dan Blimbingsari bisa dilandasi private jet.

 

“Bandara ini dilengkapi 10 konter check-in sebagai antisipasi perkembangan sampai 10 tahun ke depan dengan 5 maskapai yang beroperasi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika berbicang dengan detikcom di Pendopo Sabha Swagata Blambangan (31/12/16).

 

Tak hanya kenyamanan di terminal bandara, di areal Bandara Blimbingsari ini juga terdapat 3 sekolah pilot skala international yang telah aktif beroperasi dan telah mencetak lulusan pilot handal. Bandara Blimbingsari kini juga telah di operasionalkan untuk landasan pesawat jet pribadi.

Di rute komersil, kini ada 2 maskapai yang telah melayani penerbangan rute Bandara Juanda Surabaya-Blimbingsari, Banyuwangi dan sebaliknya. Awal tahun depan, direct flight Jakarta-Banyuwangi juga akan dilaunching oleh Pemkab Banyuwangi.

Untuk mendaratkan Boeing idealnya panjang landasan 2500 mt, ketebalan landasan 39 PCN (Pavement Classification Number). Saat ini runway Bandara Blimbingsari masih 2250 mt lebar 30 meter. Sepanjang 1800 mt ketebalannya 27 PCN. Dengan klasifikasi ini, landasan baru digunakan untuk jenis pesawat ATR.

“Tahun 2017, APBN mengalokasikan anggaran untuk overlay (penebalan landasan),” tutupnya. (rna/rna; Putri Akmal; https://news.detik.com/berita/d-3385387/begini-tampilan-jeroan-green-bandara-blimbingsari-banyuwangi?utm_source=News&utm_medium=Msite&utm_campaign=ShareWhatsapp)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version