P2Tel

Jengkol (BT 115)

Masakan Jengkol kini dapat tempat lebih terhormat di meja makan. Dulu, kadang orang tidak ingin diketahui ia pengudap jengkol. Kini, jengkol dalam kemasan dengan gagah terpajang di Carefour dan orang bersedan kinclong-pun tidak malu membawanya ke kasir.

Pohon Jengkol itu termasuk pohon hias yang kalau dirawat dan dipangkas, cukup cantik jadi eye-catching di halaman berumput luas. Daunnya berwarna hijau tua bergelombang, mirip dengan buahnya yang masih hijau.

 

Buah muda yang tumbuh diujung daun tersamar diantara rimbunnya daun, baru setelah tua jadi coklat, me-lambai2 mengundang pencuri. Pencuri yang tidak sabaran, memotong dahan yang sebesar paha, daripada repot memetik di ujung daun. Mana ada pencuri yang mau repot, main tebas saja.

Dagingnya yang kenyal dan liat ini disukai, terutama pencinta kuliner masakan Sunda dan Padang. Buah Archidendron pauciflorum ini kata orang berkhasiat untuk kesehatan. Dii forum ini saya menghindari menulis tentang khasiat tanaman, takut kuwalat sama ahli medis. Yang pasti, jengkol meninggalkan bau di kamar mandi.

 

Suatu ketika ada perhelatan di rumah depan, tetangga saya di Sawah Kurung. Beberapa gadis gareulis tamu, numpang pipis ke toilet saya dan setelah mereka pulang, kamar mandi saya, ……. waduh ….. semerbak menyengat uap jengkol. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version