P2Tel

Meredam panasnya hati

Akhir2 ini, isu panas di media2 mencuat tajam silih berganti. Dari isu penistaan agama sampai ke isu Cinanisasi ikut meramaikannya. Kenapa agama yang dulu membuat hidup ayem tentrem, tiba2 jadi isu menarik diperdebatkan? Bagi saudaraku sesama muslim, ada hal yang patut direnungkan.
Berapa kali Anda shalat? Andai kini Anda (40) tahun dan rajin shalat mulai umur 10, berarti Anda telah shalat sebanyak 30 x 360 hari x 5 waktu = 54.000 kali. Tiap shalat Anda membuat pernyataan ke Allah : ”Shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS.Al An’am [6]:162). Shalat itu dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
Walau kita membuat statement ke Allah puluhan ribu kali, banyak di antara kita yang sifat dan perilakunya belum mau berubah. Terbukti, banyak orang senang berselisih paham, sombong, menyimpan rasa dendam, iri hati, dengki dan rasa benci ke orang lain. Mengapa sifat2 negatif ini masih dipelihara?
Agama bukan untuk keperluan akhirat saja. Agama diturunkan ke muka bumi ini untuk mengatur kehidupan manusia agar bisa selamatk di dunia dan di akhirat. Walau siang terasa panjang, namun malam pasti datang. Walau umur kita panjang, kematian pasti menghadang. Itu yang harus kita sadari.
Jangan kita hanya dapat bersatu setelah mati. Itu hanya terdapat pada deretan batu nisan yang berbaris rapi di kuburan. Mari kita ikrarkan diri kita ke Tuhan untuk mengubah kehidupan dalam berbangsa dan bernegara ini jadi lebih baik.
Jangan ada lagi perselisihan dan silang pendapat di antara elite bangsa. Mari kita pikir jernih dengan hati lapang untuk menyelesaikan tiap persoalan. Sebagai hamba Allah kita harus ta’aruf. Yang jauh didekatkan, jika sudah dekat perlu dikenalkan (QS.Al Hujaraat [49]:13). Jangan ada pertengkaran (QS.Asy Syuura [42]:15). Kalau ada masalah segera dimusyawarahkan (QS.Asy Suura [42]:38).
Yang berselisih di-islah-kan (QS.An Nisaa’ [4]:11-14). Setelah islah diakrabkan (QS.Ar Ra’d [13]:21). Kalau sudah akrab harus saling kasih mengasihi (QS.Al Fath [48:29). Insya Allah, hati orang yang berselisih akan dipersatukan kembali. (QS.Al Anfaal [8]:63).
Untuk apa? Agar mereka dapat beramal saleh (QS.Al ‘Ashr [103]:3), saling bantu dalam kebaikan dan taqwa (QS.Al Maa-idah [5]:2). Tidak lagi mengikuti hawa nafsu kecuali berlomba dalam kebajikan (QS.Al Maa-idah[5]:48). Ingatlah yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa dikutuk Allah dan dibenamkan ke neraka (QS.Ar Ra’d [13]:15).
Jika ada ahli ibadah berada di puncak gunung tanpa godaan, itu bukan mengagumkan. Tapi jika ahli ibadah dapat berinteraksi baik di tengah kehidupan metropolitan dengan segala hiruk pikuk budaya hedonis, dan tetap menjaga kesucian jiwanya dari tawaran2 yang menggoda, itu baru mengagumkan. Semoga Allah selalu melimpahkan karunia dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin YRA. (Bandung, 19 Januari 2017 ; Wassalam, Muchtar A.F )-FR

Catatan:
Mohon dikoreksi sekiranya ada kesalahan dalam rujukan Al-Qur’an. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Terimakasih.

Kegiatan kami dapat dilihat di: www.startc.cowww.muchtar-af.blogspot.com  ; FB & Youtube: Muchtar A.F. ; WA: 0811.204.888)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version