P2Tel

Om Sholat Om (TA 175)

Jangan salahkan  anak2 muda yang tinggal di pesisir utara Jateng, yang jauh dari hiburan. Mereka sudah senang sekedar mendengar suara keras terompet bus yang melintas cepat di jalan raya. Mereka anak2 pinggiran, hidupnya belum tentu senang, lulus SMU/SMK menganggur belum dapat pekerjaan.

 

Mereka berjingkrak, bila sopir bus bersedia memenuhi permintaan meniup terompetnya. Jangan salahkan mereka jika keisengannya menyebar mendunia. Mereka juga tahu ada permintaan pak Polisi untuk menghentikan permainan Telolet ini, karena suara yang memekakan telinga.

 

Itu bisa mengagetkan pengendara2 lain dan bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan lain. Namun, seperti umumnya anak muda, selalu ingin menentang kemapanan dan aturan. Kegiatan anak-anak muda bergerombol di jalan raya, ber-telolet ria ini tidak dilarang.

 

Ssekalipun tidak mendatangkan pahala di sisi Allah SWT. Yang tidak disukai oleh-Nya bilamana kecintaan kepada kesenangan dunia itu sudah keterlaluan dan melampaui batas sehingga melupakan ibadah. Mereka menjadi bathil seperti difirmankan Allah pada surat Al Adiyaat,
“ …….. manusia itu ingkar tidak berterima kasih ke Tuhannya dan manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya dan dia sangat bakhil karena cintanya ke harta ……” (QS Al Adiyaat 100:6-8), kemudian atas sebab kebatilan manusia, Allah menurunkan surat yang terpendek, yakni surat Al Kautsar (QS 108)
“…..Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dari itu, dirikanlah shalat karena Rabbmu …….. “, (QS Al Kautsar 108 : 1-2). (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version