P2Tel

Pabrik Biosimilar senilai US 35Juta akan dibangun

Cikarang-PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) membangun pabrik biosimilar PT Kalbio Global Medika (KGM) di Cikarang dengan  investasi US$ 35 juta. Pabrik ini selesai dibangun dengan luas 11.000 m2 namun belum beroperasi karena masih menunggu sertifikasi CPOB dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 

Presdir PT. Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan kini, proses sertifikasi berjalan dan diharapkan pabrik biosimilar ini berproduksi pertengahan 2018. “Butuh waktu lama, karena setelah dapat sertifikas, hasil produksi harus diuji kalau sudah OK baru dapat izin edar,” ujar dia di acara Kunjungan Pabrik Biosimilar di Cikarang (18/1).

 

Kalbe berkomitmen menjaga kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan, pabrik Kalbio Global Medika (KGM) akan memproduksi produk Eritropoetin yang dibutuhkan dalam pengobatan cuci darah dan kanker. Proses pembuatan Eritropoetin menggunakan teknologi berbasis bioteknologi hasil kerja sama dengan Korea dan Tiongkok.

 

Pabrik KGM juga memproduksi bahan baku obat untuk produk biologi, mendukung program pemerintah memenuhi kebutuhan bahan baku obat lebih murah dari dalam negeri. Hasil produksi KGM digunakan untuk kebutuhan pasar dalam negeri (program BPJS) dan diekspor ke negara2 ASEAN, porsinya 50% untuk dalam negeri dan 50% untuk diekspor.

 

Pabrik ini didukung SDM kompeten dan mendidik tenaga tenaga muda secara khusus, jumlah karyawan di pabrik baru ini 96 karyawan. “Kami mengutamakan kualitas SDM dan produk,” ujar dia. Ia katakan industri farmasi merupakan industri prioritas perekonomian Indonesia, kontribusinya mencapai double digit. Selama konsumen peduli kesehatan maka industri farmasi tetap tumbuh.

 

Pada kesempatan sama, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan pihaknya mendukung pelaku industri farmasi yang berinovasi dalam menghasilkan produk, salah satunya Kalbe. Kalbe merupakan perusahaan farmasi yang sangat penting di Indoensia dan ikut berkontribusi dalam membangun perekonomian.

 

BPOM terus melindungi pelaku industri farmasi dalam negeri dari ancaman obat2 ilegal. Strategi BPOM adalah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan bea cukai dalam memberantas obat ilegal.

 

Kalbe berdiri sejak 1966 dan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara, dan memiliki 20 anak perusahaan dan 17.000 karyawan.  (Ridho Syukro/FMB; Suara Pembaruan dan http://www.beritasatu.com/emiten/410008-kalbe-bangun-pabrik-biosimilar-senilai-us-35-juta.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version