Cihapit Pasar tradionil kuno karena sudah ada sejak jaman Belanda menduduki kota kembang.
Tidak besar sih, dan berada dibelakang pertokoan yang masih berbentuk bangunan pecinan kuno juga.
Di era pemerintahan Walikota p Ridwan Kamil, ternyata pengelolaannya ada perubahan.
Barang komoditynya masih sama, tetapi arsitektur serta penataan warung dan jongkonya, mengesankan kita seolah berada didalam pasar modern, lapang dan indah. Demikian juga, sayuran selain kelihatan segar, juga lengkap sampai ke jenis yg jarang kita temui dipasar lain.
Anda kenal kluwih, bunga combrang, kecipir dan pakis paku serta tempe bungkus seperti di pasar ndeso? jangan khawatir, tersedia disini. Yang paling khas, adalah keberadaan warung *Bu Eha*, menu masakan sunda langganan bung Karno zaman mahasiswa, ada didalam menunggu anda.
Tak perlu malu makan siang disini, duduk dibangku panjang, tempatnya tersembunyi ditengah pasar,
Tidak ada yang tahu klo kita melahap semur jengkol dan pepes oncom yang top markotop. Bade?
(P2 Sunarto; dari grup WA-VN)-FR