P2Tel

Tidak mau memaafkannya

Suatu ketika, seorang guru yang meminta murid2nya membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Ia minta tiap anak memasukkan beberapa kentang di dalamnya. Setiap anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, tiap orang yang TIDAK MAU mereka maafkan.

Mereka diminta menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan tanggal di dalamnya. Ada beberapa anak yang memiliki kantung ringan, walau banyak juga yang punya plastik kelebihan beban. Mereka diminta membawa kantung bening itu siang dan malam. Kemana saja, harus dibawa, seminggu penuh.

Kantung itu, harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan dijinjing saat berjalan. Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini.
Akhirnya, waktu satu minggu itu selesai.

Semua anak, banyak yang memilih membuangnya daripada menyimpannya terus menerus. Pekerjaan ini, setidaknya,  memberi hikmah spiritual besar buat anak2. Suka-duka saat mem-bawa2 kantung yang berat, akan menjelaskan pada mereka, membawa beban itu, sangat tidak menyenangkan.

Memaafkan, adalah pekerjaan yang lebih mudah, dari membawa semua beban itu kemana saja kita melangkah. Ini adalah perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita bayar untuk sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita genggam terus menerus.

Getir, berat, dan merupakan aroma tak sedap, bisa jadi, itu nilai yang kita dapatkan saat memendam amarah dan kebencian. Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi yang kita beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar, bahwa, pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri.

Hadiah, untuk kebebasan tidak menjinjing kentang2 busuk bersama kita tiap hari. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati. Maukah kita membuang kentang2 busuk yang telah lama membebani hati kita ? Keputusan sepenuhnya ada ditangan anda. (Djohan Noor; dari grup WA-78; Sumber dari ayah Edy; http://ayahkita.blogspot.co.id/ )-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version