P2Tel

Waspadalah penipuan kini beragam

Pagi pagi ada telpon masuk ke telpon rumah. Ngakunya Firman dari Humas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang mendata nama pensiunan yang ada di rumah. Keanehan pertama, beliau BUKAN mencari orang yang sudah pensiun, tapi BERTANYA siapa yang sudah pensiun di rumah ini #taring langsung keluar dan lebih waspada.

Saya bilang, “Kalo bapak dari BKN bukannya bapak mestinya punya data Nama dan dari Instansi mana orang yang bapak cari” Dan dia langsung nanya sebut nama saya dengan gelagapan. Tapi saya bilang saya bukan pensiunan. Klik, telpon di tutup.

Tidak sampai 5 menit telpon rumah berbunyi, masih suara sama. Kali ini lebih percaya diri bilang, sedang mendata pensiunan pegawai untuk memberi pengembalian gaji selama Masa kerja kita, menurut beliau BKN dan Jamsostek hendak mendata pensiunan agar menghubungi Jamsostek untuk mengurus pengembalian itu.

Saya tanya : ” Kalo bapak benar dari BKN, pensiunan pegawai mana yang bapak data? Pegawai Negeri,  BUMN atau Swasta?” Dia : “Saya sedang mendata semua pegawai Bu, Swasta, Negeri, TNI. Ibu silahkan hubungi Kantor Humas Jamsostek di no telpon 586 5079  dengan p. Basuki, atau bisa hubungi pak Basuki di no HP 0813 1852 47xx”. Sampai sini Saya tutup telpon dan mencerna semua informasi.

Yang pertama saya lakukan, Saya telpon no telpon 586 5079, yang udah pasti tidak bisa tersambung, karena no telpon ini memang ngga ada di data Telkom. Kedua, saya telpon no 0813 1852 4788 untuk bicara dengan Pak Basuki dari Humas Jamsostek.

Setelah tersambung saya jelaskan bahwa saya di telepon Humas BKn untuk menghubungi Jamsostek mengenai pengembalian Dana Pensiun. Dia jelaskan akhirnya pihak BKN berhasil MEMAKSA pemerintah untuk pengembalian gaji para pegawai swasta yang dulu  dijadikan potongan selama Kerja 1% – 2% sebagai Tunjangan Hari Tua atau THT.

Saya tanya dokumen apa yang harus disiapkan, disebut lah, 2 lembar fotocopy KK, KTP, material 6rb Dan SK pengangkatan (Loe pikir gue Pegawai Negeri punya SK pengangkatan). Sampai disini saya menahan emosi, kepikiran berapa banyak sudah orang yang mereka tipu.

Trus Saya tanya lagi, kenapa no telpon kantor pak  Basuki yang dikasih P. Firman 586 5079 ngga bisa di hubungi, kata beliau no itu langsung ke ruangan saya, tapi sedang gangguan dalam perbaikan. Setelah itu, beliau minta no rekening bank untuk pengiriman uang Jamsostek kata beliau jumlah uang yang akan dikembalikan Rp 19 jt. Saya sebut nama Bank Saya B** Pondok Indah, No rekening saya 1xx-174***53xx

Ternyata, selama saya sebutkan no tersebut, beliau sepertinya langsung mengecek, mungkin ke komputer atau apalah Saya ngga tahu, karena saya memang ngga melihat, Dan dia langsung tahu Kalo no rekening yang saya Kasih Salah.

Beliau tanya ber-ulang2, “Bener ini rekening Ibu di B**, ini bank B** mana? Bank B** biasa atau Syariah, karena dari digit ke -5 ini aja udah Salah, udah ketahuan ini bukan no rekening B**,  gimana saya mau transfer uangnya ke Ibu Kalo no rekening Bank yang Ibu Kasih ke saya Salah?”

Dan saya tetep keukeuh, Kalo itu no rekening saya di bank B** Cabang Pondok Indah. Lagian Emang saya bodoh? Masa iya bapak dengan enaknya Mau transfer uang ke saya tanpa Bapak periksa dulu dokumen saya, apa iya saya sebodoh itu, ngasih no rekening saya sama Bapak buat di bobol?

 

Bapak… Bapak.. koq ya, nyaman banget nyari uang kaya begini, uang ngga ada berkah nya buat ngasih makan Anak lstri Bapak? Ckckck. Selama pembicaraan ini, kedengeran di back sound nya ada beberapa laki laki lain yang sedang bicara di telpon. Sepertinya ini komplotan professional yang sedang bekerja.

Moral of the story, di awal tahun ini sepertinya kewaspadaan jangan gampang kendor, Insya Allah semua pensiunan yang di hubungi mereka bisa lebih waspada Dan nggak gampang di bohongi.
Mudah2an komplotan ini bisa cepat diringkus. (Prasetya B. Utama; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version