Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti pengajian dengan tema Mengobati Gangguan Jin dengan Rukyah Syariah dan pengetahuan itu saya simpan, saya ragu untuk meneruskan pengetahuan itu. Tetapi kemudian pada lain waktu, ada pembicara lain yang juga memberikan tema yang sama.
Keduanya bergelar Kyai Haji, keduanya Lc, keduanya pemimpin Pondok Pesantren, keduanya juga pernah menulis beberapa buku yang sudah cetak ulang, jadi sekarang saya memberanikan diri untuk menulisnya dengan harapan ada manfaatnya bagi para pembaca.
Tidak seperti yang saya perkirakan sebelumnya, ternyata jenis gangguan jin itu tidak semata-mata hanya kerasukan atau kesurupan saja, ada banyak cirri-cirinya, bahkan ada puluhan macam. Beberapa contohnya misalnya,
Jin itu seolah diundang manusia untuk masuk manakala manusia marah besar, atau sedang sedih berat atau sedang takut sekali, jin akan meniadakan kendali atas kita dan membiarkan manusia melakukan hal2 berpaling dari Allah. Orang kuat beriman, tentu mampu mengendalikan marah, sedih atau takut itu.
Jin juga memberikan gangguan phisik, misalnya tanpa sadar gatal-gatal, kedutan, gemetaran, berlaku seperti tingkah binatang, senyum-senyum sendiri. Pak Kyai menyarankan ditangani dahulu dengan syariah, sebelum ditangani secara medis, agar uang kita tidak tersedot habis oleh biaya pengobatan.
Ada juga gangguan jin yang aneh, tanda-tandanya adalah bila korban terus menerus makan, tanpa kelihatan kenyang atau kebiasaan terus menerus tidur sampai belasan jam, tidak bangun-bangun. Tanda yang lain menurut pak Kyai selalu mengantuk manakala melakukan ibadah apapun, tapi segera segar kembali bila meninggalkan ibadah itu.
Yang saya baru tahu, menurut pak Kyai, orang yang peka dan bisa melihat makhluk halus, sesungguhnya bukanlah orang memiliki kelebihan, mereka justru orang yang ketempelan kemampuan Jin. Makhluk-makhluk itu bisa nampak karena bantuan mata jin yang menempel pada kita demikian juga dengan bagian tubuh yang lain.
Pengobatan Rukiyah atas Gangguan Jin tersebut sangat murah dan teramat mudah. Bacakan ayat-ayat suci kemudian tiupkan ke air yang akan diminum si penderita. Surat yang sering dibacakan adalah Al Fatihah atau Al Ikhlas. Setiap satu surat, satu tiupan. Silahkan, dengan ridla Allah SWT, semoga gangguan itu lenyap dan pasien sembuh kembali. Insya Allah. (Sadhono Hadi; dari grup WA-BPTg)-FR