Mudah2an pengalamaan ini bisa jadi inspirasi. khususnya bagi yang belum mengalami. Jangan pernah abaikan kesehatan sekecil apapun. Seumur jumbleg (seumur umur) jadi pegawai / pensiunan, kali ini aku harus tunduk ke dokter untuk nginap di RS. Sekalipun sering keluar masuk, tapi tak terelakkan adanya rasa takut dan hati kecut.
Betapa tidak, dari dokter yang merujuk, hasil MSCT jantung. mengharuskan aku menjalani Angiography guna memastikan apa perlu di ring atau justru bypass. Sebelumnya sudah terindikasikan adanya plag gula darah dari dua diantara tiga pembuluh (arteri? ) yang ada.
Begitulah, setelah beberapa hari diobeservasi dan segala sesuatunya siap. Jam 08 pagi aku dibawa masuk keruang Angiography. Kupersiapkan mental, termasuk tindakan penggundulan hutan terlarang didaerah selakangan.
Kurang 15 menit dokter bilang selesai dan menyampaikan pesan, tindakan ini ditunda karena secara tehnis sulit diteruskan. Artinya aku harus maklum dan dia bicara langsung dengan anak istri entah tentang apa, tapi kesimpulannya sementara boleh pulang dari RS sampai waktu konsul kemudian.
Sepintas senang bisa ketemu cucu2 yang lucu, tapi disisi lain juga bingung tentang kelanjutannya. Terngiang kata teman dipoliklinik, marilah kita ikhlas, usia kita sudah tua, onderdil sudah kendor tidak lagi ada pabrik yang membuatnya. Cepat atau lambat pasti datang panggilan NYA yakni Sang Khalik.
Anak sulungku yang se-hari2 kerjanya di RS, mencoba menenangkan, “tak apa Pap, coba renungkan dengan mereka yang membiayai sendiri atau BPJS tanpa tanpa daya. Bapak harus bersyukur, dibiayai YAKES. Nanti ku uruskan pengobatan berikutnya, yang penting bapak sabar dan tawaqal. AMIIIN YRA.
Kini hariku harus kumanfaatkan sebesar kemampuan untuk memperkecil dosa dan memperbesar amal kebaikan. Aku bahagia ditengah sahabat dan orang terkasih, yang dengan tulus menemani kehidupanku sampai pada waktu nanti. Semoga Allah SWT mengabulkan dan memberiku harapan, Aamiinn. (Sunarto; dari grup WA-VN)-FR