Berikut komunikasi dalam grup WA-BPTg bertalian dengan pupuk organik Kascing :
Ibu Bapak, sahabat Bptg, terima kasih sudah bahas kascing, saya senang sekali, pupuk ini memang wajar dimasyarakatkan arena manfaat yang besar untuk kehidupan kita dibalik kascing ini.
Tidak banyak orang mengerti kascing, bahkan peternak cacing pun belum paham betul, apalagi orientasi hanya pada pembesaran cacing, taunya kascing bagus, sebagus apa dan ini dia sedikit yang tahu, bahkan kalau salah proses, kascing bakal membawa celaka buat tanaman bibit khususnya.
Mendapatkan kascing yang prima, fully unsur hara makro maupun mikro, harus memenuhi standar pakan dan proses yang benar pula. Semua peneliti sepakat bahwa kascing memiliki unsur hara yang lengkap dan asam amino yang baik bagi tanaman. Namun dari segi ukuran masing2 unsur ada yang memenuhi standar ada yang belum.
Contoh unsur N hanya 1,7 sementara urea dibuat diangka 5, jelas pertumbuhan dan daun Urea lebih cepat tapi merusak. Tanah dan residu kimia ada di hasil budidaya hingga tidak sehat untuk tubuh kita.
Maka jangan dubandingkan.
Dengan penaganan kascing yang benar dan tahu apa yang perlu dan bisa ditingkatkan. Itulah kascing yang saya produksi. Insya Alloh Pak kascing saya terbaik diantara kascing2 yang di oroduksi di Indonesia.
Terbukti ribuan tabulampot dan berbagai pohon yang saya kelola tumbuh dan berkembang dengan baik. Bahkan di sawah rekor tercepat dan produksi tertinggi 97 hari panen dengan hasil 10,18 ton per ha
Kepala lab dan ahli tanah dari Unpad sudah hadir di workshop saya, tricoderma sampai yang saya jagokan disupply dari IPB, walaupun saya bisa bikin.
Semua yang saya lakukan sudah saya ceritakan pada Kadis Pertanian kab Bandung, juga tim Dirjen Horti di Jakarta, termasuk ke pak Mentan saat panen raya. Sayang belum gayung bersambut, kecuali dari staff pak Ridwan Kamil (walikota Bandung), yang pakai kascing saya di setiap acara Bandung Hejo.
Ngak apa2 perjuangan masih panjang, yang pasti saya sudah ikut mengurangi pencemaran dari limbah kotoran sapi. Alloh Maha Tahu, semoga saya istiqomah nengusung pupuk organik ini, untuk kebaikan tanah dan generasi penerus kita, Amiin
Kadang suka tersenyum dihati, kepala Lab dan ahli tanah Fak Unpad beserta 23 mahasiswa S1 sampai S3 pertanian berkunjung pingin tau apa yang saya lakukan, sudah saya katakan basic saya Akuntan dan seorang pensiunan Telkom yang nggak punya ilmu pertanian kecuali peduli lingkungan dan pingin berbakti masyarakat.
Tiap hari keluar kotoran sapi 350 ton yang sebagian besar di buang ke sungai, pasti mencemari lingkungan dan sumber air kita Bandung serta berakhir di sedimentasi Citarum. Terima kasih kepada 25 Reseler dan tamu 2 yang selalu memberi spirit dan dukungan. Insya Alloh akan mencatat sebagai amal kebaikan. (Benyamin Haris; dari grup BPTg)-FR