P2Tel

Kemasan Fast food bisa berbahaya

Jakarta-Makanan cepat saji (fast food) tidak dianjurkan dikonsumsi karena sarat lemak, kolesterol dan garam. Tetapi bahaya bisa muncul dari kemasannya. Kesimpulan ini setelah peneliti 5 institut riset di AS mengumpulkan sampel 400-an kemasan makanan cepat saji dari berbagai gerai makanan di AS.

Kemasannya terbagi 6 jenis: yang kontak dengan makanan : Kertas pembungkus sandwich atau burger; kotak untuk kentang goreng atau pizza; tas kertas pembawa seluruh pesanan; gelas kertas; kemasan minuman lain seperti susu atau jus kemasan; dan plastik penutup minuman.

Perlu dipahami sepertiga kemasan makanan cepat saji itu menggunakan kertas khusus yang dilapisi fluorine atau disebut PFAs. Kemasan ini memiliki sejumlah kelebihan. Selain tahan minyak, kemasan  PFAs juga tahan air, antinoda dan tidak melekat pada barang lain yang ada di rumah seperti furnitur, karpet, jaket atau pakaian.

Tapi yang tidak disadari, bahan kimia ini diketahui memicu penyakit2 bila ‘bersentuhan’ pada makanan. Karena itu kemasan yang bersinggungan makanan yang kadar fluorine-nya tertinggi. Studi tentang PFAs dan bahan kimia sejenis PFOSs mengaitkan: Kanker ginjal, kanker testis, kenaikan kolesterol, penurunan kesuburan, masalah tiroid dan perubahan fungsi hormon, hingga melemahnya respons imun pada anak2

“Studi2 sebelumnya menggambakan PFAs dapat berpindah dari kemasan ke makanan yang Anda konsumsi,” kata peneliti Laurel Schaider dari Silent Spring Institutes; dilaporkan CNN. Tak hanya itu, PFAs ditemukan dengan mudah pada produk se-hari2 lainnya, sehingga kemungkinan konsumen terpapar bahan itu berulang kali.

Konsumen tak dapat membedakan kemasan makanan yang sehat dan tidak dengan mata telanjang. “Ini bisa disiasati dengan melahap makanan yang dikemas atau minta agar kentang goreng Anda disajikan dalam gelas kertas” saran Schaider. Ia menghimbau masyarakat mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan mengganti dengan makanan segar atau mengolah makanan sendiri.

“Keduanya lebih menyehatkan, meski tidak  praktis dan gaya hidup yang serba sibuk dewasa ini”. (lll/vit; Rahma Lillahi Sativa; https://health.detik.com/read/2017/02/05/102453/3414066/763/studi-di-as-sebut-kemasan-fast-food-bisa-bahayakan-kesehatan)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version