P2Tel

Kemkominfo seleksi 10.000 tentara Siber

Jakarta-Kemkominfo memulai program penjaringan 10.000 kandidat tentara penjaga keamanan dunia maya, atau disebut Gladiator Cyber Security Indonesia/GCSI (30/1). Yang terpilih akan dididik dengan ilmu keamanan dalam jaringan dan akan menerapkannya untuk melindungi jagat dunia maya Tanah Air.

 

Menkominfo Rudiantara memastikan, program Born to Control itu bukan untuk mengontrol masyarakat dan medsos. Program lebih ditujukan mengamankan Indonesia dari serangan kejahatan siber dari luar negeri.

 

“Serangan siber ke Indonesia luar biasa. Tahun 2015, ada 28 juta serangan. Ini tidak bisa didiamkan,” ujar Rudiantara, saat jadi keynote speaker di peluncuran program Born to Control di Gedung Kemkominfo (30/1).

 

Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Noor Iza menyampaikan, Direktorat Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi dan Informatika Kemkominfo bersama dengan PT Xynexis mulai meluncurkan program Born To Control Senin kemarin.

 

Indonesia kini kekurangan bakat keamanan siber (cyber security) dan menimbulkan masalah nyata dalam industri strategis, pertahanan, kesatuan bangsa, dan bisnis. Indonesia perlu sumber daya manusia keamanan siber yang mumpuni, baik di pemerintahan maupun industri.

 

“Hal ini perlu mengingat keamanan siber merupakan keahlian memadukan keterampilan, manajemen, teknologi, dan seni,” ujar Noor Iza. Program ini bertujuan menghimpun generasi muda yang punya passion terhadap keamanan siber yang bisa dididik dengan baik. Mereka akan terjun membantu industri strategis nasional dalam menjaga keamanan Informasi di Indonesia.

 

Manfaat bagi peserta atau kandidat nantinya dapat jadi peluang kerja di bidang keamanan siber melalui wadah (talent pool) yang digunakan di industri terkait. Peserta akan dapat akses ke modul referensi keamanan siber yang bisa di-download pada website https://borntocontrol.id.

 

Peserta yang masuk peringkat top 1.000 akan dapat sertifikat, peringkat 100 terbaik akan diikutkan dalam DigitalCamp untuk dididik khusus, dan diberikan akses ke industri (perusahaan ternama) di bidang keamanan siber serta industri yang bekerja sama dalam program Born To Control.

 

Noor Iza menjelaskan, pencarian talenta keamanan siber dengan menjaring 10.000 kandidat akan dilakukan melalui roadshow di 10 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Makassar, Manado, Samarinda, Medan, dan Palembang.

 

Kandidat yang terpilih akan dilakukan pemeringkatan dan dicari sejumlah peringkat terbaik untuk tahapan pendidikan melalui DigitalCamp. Peserta talenta keamanan siber adalah generai muda berusia 17 tahun ke atas, serta berpendidikan menengah ke atas hingga perguruan tinggi.

 

Tahapan pencarian bakat terdiri atas registrasi di https://borntocontrol.id/, security test (hacking contest & IT quiz) dan Seminar Awarnes di 10 kota di Indonesia, semifinal seleksi online, serta tahap final Digicamp dan Industrial Base.

 

Untuk penjelasan lebih lanjut, calon peserta dipersilakan mengunduh FAQ Program Born to Control. (Abdul Muslim/MUS; Investor Daily dan http://www.beritasatu.com/digital-life/411863-kemkominfo-mulai-seleksi-10000-tentara-siber.html)-FatchurR

Catatan : sekedar mengingatkan pada sahabat2, bertalian dengan Siber, di lingkungan kita melalui Medsos, agar tidak gampang meneruskan berita2 yang tidak diyakini kebenarannya (Hoax), karena ada kemungkinan bermasalah bagi anda (FR)

 

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version