P2Tel

Perusahaan Swedia menjajagi investasi di Indonesia

Jakarta-Pengusaha yang mewakili 15 perusahaan Swedia minat tanam modalnya di Indonesia. Diantaranya, perusahaan terkemuka  yang bergerak di bidang telekomunikasi, IT, kelistrikan, serta sektor energi terbarukan.

 

Dalam kunjungannya ke kantor BKPM, delegasi pengusaha Swedia ini dipimpin Menko Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan serta didampingi Dubes Swedia untuk Indonesia Johanna Bismarck Skoog. Kedatangan delegasi misi investasi ini ke BKPM melihat langsung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat BKPM.

 

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong merespons positif kunjungan perusahaan2 Swedia ini ke Indonesia. “Investasi dari Swedia tercatat dalam 5 tahun terakhir US$ 12,4 juta. Angka ini diharapkan makin meningkat seiring peningkatan pemahaman investor Swedia pada kondisi di Indonesia” kata dia, di Jakarta (16/2).

 

Menurut Thomas, sektor2 yang diminati oleh perusahaan2 Swedia ini prospektif dan jadi prioritas pemerintah. “Pemerintah menargetkan porsi energi terbarukan mencapai 10-16% dari total energi mix pada 2019,” papar dia.

 

Thomas menambahkan sektor energi terbarukan tumbuh 11,2% per tahun, yang disumbang tenaga angin 45,4%, geothermal 21,5%, dan bio energi 18,5%. “Swedia salah satu negara tergolong maju dalam energi terbarukan diharapkan dapat menanamkan modalnya di Indonesia,” ungkapnya.

 

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengatakan, pihaknya terus berupaya menarik investasi berkualitas. “Rangkaian kunjungan ke BKPM, kami langsung mempertemukan investor Swedia dengan 12 perusahaan Indonesia dalam forum matchmaking,” jelasnya.

 

Kunjungan yang dilakukan delegasi Swedia difasilitasi oleh KBRI Stockholm serta kantor perwakilan BKPM di London (IIPC). Hadir dalam kegiatan ini, Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia Bagas Hapsoro, serta Pembantu Pejabat Promosi Investasi IIPC London Theopita Tampubolon.

 

Penerimaan misi investasi Swedia ini upaya pemasaran mendukung pencapaian target investasi 2017 yang dipatok Rp 678,8T. Selain itu, BKPM akan melakukan kegiatan pemasaran Regional Investment Forum (RIF) di Bali 23/11/17 yang akan mengundang investor asing serta perusahaan2 dalam negeri.

 

Kegiatan RIF ini digelar back to back dengan 2 kegiatan BKPM lain yakni Peluncuran Perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) (22/2/17) serta Rakornas BKPM (24/2/17) yang akan dihadiri 500-an pejabat penanaman modal daerah di tingkat provinsi dan kab/ kota. (Yosi Winosa/NAS; Investor Daily dan http://www.beritasatu.com/ekonomi/415329-15-perusahaan-swedia-jajaki-investasi-di-indonesia.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version