Adalah Abdullah bin Salam, penduduk Madinah yang kemudian masuk Islam, meriwayatkan saat pertama kali Rasul hijrah ke Madinah memesankan empat hal.
Pertama, saling mendoakan satu sama lain dengan ucapan salam, yang jadi salam Islam
Kedua, berbagilah rejeki makanan kepada orang yang membutuhkan
Ketiga, sambunglah persaudaraan antara kaum pendatang (muhajirin) dan kaum yang menetap (ansor), sehingga menjadi kekuatan Islam.
Keempat, sholatlah kamu sekalian diwaktu malam hari, ketika umumnya orang sedang tidur.
Sholat malam yang dimaksud Nabi adalah shalat sunnat Tahajud. Bagi yang biasa sholat sunah ini adalah amalan yang karenanya, Allah menolong dalam segala hal. Sedang bagi yang belum biasa mengerjakan, silahkan mengerjakan insya-Allah merasakan faedahnya. Menurut hadits, shalat malam ini mengandung lima manfaat,
Pertama, shalat malam ini meniru kebiasaan orang2 shaleh masa lalu, orang2 yang mengurangi tidur, makan tidak berlebihan. Dari keturunan mereka lahirlah generasi yang terpandang.
Kedua, shalat malam adalah pendekatan kejiwaan yang dalam kepada Allah. Saat yang terbaik untuk rukuk dan sujud yang tenang pada malam yang sepi tanpa gangguan.
Ketiga, shalat malam menghapus dosa2 lisan, sehingga menatap masa depan, bahkan kematian dengan bersih dan mengharap menjadi penghuni kampung surga yang mulia.
Keempat, Insya Allah orang yang biasa sholat malam terhindar dari dosa2 yang biasa dilakukan orang. Malaikat, insya Allah membimbing kearah pekerjaan2 yang sholeh dan terhindar dari pekerjaan dosa,
Kelima, Bila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak tergesa-gesa, dengan didahului siraman air wudhu yang bersih dan dingin, insya Allah shalat malam menjamin kesehatan fisik bagi yang melakukannya. Sendi-sendi tulang bergerak dan aliran darah mengalir lebih lancar. Semoga.
(disarikan dari materi khotbah Jum’at di Mesjid Pasar Sleman, Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR