Orang2 yang tekadnya kuat masuk neraka, adalah yang meninggalkan kewajiban, tidak mau berbuat baik, berbuat jahat tidak menyesal, berbuat dosa tidak ada pertobatan. Orang demikian bukan tidak tahu, mereka tahu akibat perbuatannya, tapi itu urusan nanti. Ia mem-bangga2kan perbuatan dosanya. Ia bercerita ke-mana2 tentang tindakan2nya yang terela.
Orang2 begitu adalah orang yang hatinya keras. Keras bukan yang dimaksud dengan limpanya yang mengeras karena sirosis, namun hati nuraninya yang keras tidak bisa diingatkan. Sia-sia, membuang tenaga saja untuk mengingatkannya malah menjadikan sulaya (pertengkaran). Betul-betul sudah bulat tekadnya untuk menjadi penghuni neraka.
Para ulama mengatakan obat yang paling hebat untuk hati yang keras demikian adalah ziarah kubur. Melihat deretan batu nisan, mengingatkan bahwa kematian yang adalah palang pintu untuk memperpendek, bahkan menyetop semua kesenangan dunia. Apa lagi, kuburan juga tonggak peringatan akan berbagai cara kematian yang berbagai macam, yang pasti akan dialami oleh semua orang.
“Tidak sekali-kali tidak. Bahkan, akan kamu ketahui kelak. Kemudian itu, sekali-kali tidak. Bahkan akan kamu ketahui kelak” (QS Surat At-Takasur 102: 3,4)
Cukuplah kematian itu sebagai nasihat, tidak lagi perlu khotbah lagi. Saat keranda hijau dipanggul dan jenazah bergerak menuju liang lahat, itu sudah sebuah cerita yang paling mengesankan kepada para pelayat. (Sadhono Hadi; dari grup FB-ILP)-FR