P2Tel

Ambillah Bagian Jangan Tinggal Diam

Kisah seekor burung pipit di zaman Nabi Ibrahim AS. Tatkala kekasih Allah itu dibakar oleh Namrudz, burung kecil ini berusaha melakukan sesuatu dan tidak tinggal diam. Dia angkut air dengan paruhnya yang kecil untuk memadamkan kobaran api besar yang disulut raja lalim.

Berulang-alik dia mengangkut air, dan pasti, usaha itu tidak memadamkan api yang sangat besar. Burung2 lain bertanya pada pipit kecil, mengapa dia lakukan itu? Tak berguna dan tidak memberi hasil. Begitu kata mereka. Tapi burung pipit kecil memberikan jawaban yang sangat luar biasa.

“Air yang kubawa tidak akan memadamkan api di sana. Tapi jika nanti Allah bertanya, maka aku bisa menjawab. Bahwa aku tidak tinggal diam. Aku telah melakukan sesuatu!” Jangan berdiam diri, ambil bagian dalam dakwah dan perjuangan. Besar kecil tak soal. Sebab Allah yang menilai dan memandang.

Sahabat Bilal bin Rabbah RA, ketika Sayyidina Abubakar mengumumkan akan mengumpulkan Al Quran, beliau ambil bagian yang dianggap ringan dalam sejarah. Beliau pergi dan berjalan ke tempat2 jauh, membawa kabar dan pengumuman. Menyeru ke kaum Muslimin yang menghafal Al Quran untuk datang ke Masjid Nabi, dikumpulkan dan dibukukan.

Maka jika kini kita baca Al Quran, sungguh Sahabat Bilal RA akan dapat pahala yang mengalir dari usaha yang beliau lakukan. Beliau mengambil peran dari sebuah perjalanan dan proses sejarah yang besar. Tidak tinggal diam. Sahabat Ammar bin Yassir juga berperan unik. Saat pembangunan Masjid Nabawi, beliau bersemangat sekali.

Diangkutnya batu di pundak kiri dan kanan. Ber-kali2 beliau ulang alik memanggul batu, sampai keruntuhan. Dan membuat khawatir Rasulullah dan semua sahabat lain. Mereka tanya, mengapa membawa batu tak satu-satu? mengapa harus membawa beban di kiri dan kanan?

Ammar menjawab “Aku membawa dua. Yang satu untukku sendiri. Dan yang satu lagi, aku hadiahkan untuk Rasulullah Junjungan.” Agama ini dibawa dan didukung oleh manusia2 yang ambil peran. Manusia2 yang bekerja dan tidak tinggal diam. Manusia2 yang maju dan bergerak mengusung dakwah dengan segala dan berbagai kemampuan.

Dengan tenaga, dengan pikirannya, dengan hartanya, dengan kemampuannya, dengan doanya, dengan waktu, bahkan keterampilannya. Sekarang giliran kita untuk mengambil peran. Jangan tinggal diam.(Nanang Hidajat; dari grup BPTg; sumber dari http://m.inilah.com/news/detail/2314932/takjub-usaha-burung-memadamkan-api-untuk-ibrahim)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version