Jaman bujangan, Pak Johar selepas SMA, dia sekolah dan tinggal di sebuah rumah besar yang dijadikan asrama bersama kawan2nya di kota Bandung. Pak Johar dan kawan2 juga bergaul dengan tetangga sekitarnya, termasuk pemudanya, mereka sering bermain voli bersama di sebuah taman kota.
Pada suatu hari di asrama itu diadakan acara perpisahan, berhubung Pak Johar dan kawan2 harus pindah ke asrama di tempat lain. Pemuda sekitar juga ada yang diundang, terutama yang sudah akrab, salah satunya adalah Mbak Mawar.
Disebut Mbak, karena dia lebih tua dibanding Pak Johar dan kawan-kawan. Dia juga sudah bekerja. Di rumah Mbak Mawar ini Pak Johar dan kawan-kawan sering praktek berbahasa Inggris bersama. Jadi pergaulan dan pertemanan mereka sifatnya positif.
Sore itu Pak Johar bersama teman satu asrama mendatangi rumah Mbak Mawar yang sudah sering mereka datangi, untuk diajak ke asramanya, menghadiri acara perpisahan itu. Ternyata sore itu Mbak Mawar tidak ada di rumah, sedang pergi.
Yang menemui Pak Johar dan kawannya gadis muda nan cantik yang saat itu memakai baju berwarna kuning yang semakin menambah cantiknya. Kebetulan di sana juga ada seorang anak muda. Pak Johar lalu mengajak gadis itu sebagai ganti Mbak Mawar, namun dianya tidak mau. Di-bujuk2 juga tidak mau. Akhirnya Pak Johar dan kawannya itu pamit pulang ke asrama.
Belakangan ada teman Pak Johar yang datang ke rumah Mbak Mawar. Saat itu Mbak Mawar bercerita kepada kawan Pak Johar itu.
” Mas Johar itu bagaimana sih? Orang nggak mau kok di-paksa2″, kata Mbak Mawar sambil tertawa.
” Dia itu”, maksudnya gadis cantik yang diajak Pak Johar tidak mau.
” Adik saya. Tahu enggak? Dia itu sudah menikah. Suaminya ya yang ada di rumah saat Mas Johar datang itu”, sambungnya.
Orang diajak nggak mau kok dipaksa. Ya iyalah, orang sudah bersuami.
KBY. Kok bisa ya ? (Widartoks 2017; dari grup FB-ILP)- FR