P2Tel

Pemprov DKI usul perpanjang rute MRT Fase-2

Jakarta-Pemprov DKI akan mengusulkan perpanjangan rute MRT Fase II ke JICA (pemberi pinjaman). Rute MRT dari Bundaran HI akan diperpanjang hingga ke Ancol Timur, bukan lagi ke Kampung Bandan. Awalnya, pembangunan MRT Fase II rute Bundaran HI-Kampung Bandan; 8,5 km butuh Rp 23T.

 

Dengan perubahan rute, jadi Bundaran HI-Ancol Timur, maka terjadi penambahan panjang rute 6,1 km jadi 14,6 km. Maka, secara otomatis biaya pembangunannya pasti bertambah. Diperkirakan biaya pembangunannya dengan rute baru tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 38T.

 

Gubernur DKI membenarkan hal itu. Untuk pembangunan MRT Fase II diperkirakan pembangunannya tambah Rp 2T / Km. “Ya 1 km nambah Rp 2T” kata BTP seusai menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama antara PT MRT Jakarta – PT Pembangunan Jaya Ancol di Balai Kota DKI, (3/3).

 

Alasan perluasan rute MRT Fase II hingga Ancol Timur. Dikarenakan di Kampung Bandan tidak bisa dibangun depo dan stasiun. PT KAI melakukan kerja sama penggunaan stasiun Kampung Bandan dengan pihak lain. “Sudah dikerjasamakan dengan pihak lain oleh PT KAI sebagai pemegang konsesi. Tapi nanti di Kampung Bandan ada stasiun. Deponya di Ancol Timur” ujarnya.

 

Dananya, akan dibahas oleh Bappenas. Setelah perhitungan selesai, baru diusulkan ke JICA. Kepala Bappeda DKI, Tuti Kusumawati mengatakan perubahan pembangunan MRT Fase II memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, rencana pembangunan baru dimasukkan dalam blue book (buku biru).

 

“Blue book itu sudah tercatat ada pinjaman untuk pembangunan MRT Fase II. Kalau blue blook bisa berubah. Setelah blue book, baru lanjut ke tahap green book. Green book, sudah oke dan jumlah pinjaman fix, semua tidak boleh berubah lagi. Setelah itu lanjut tahapan loan agreement (perjanjian pinjaman),” kata Tuti.

 

Untuk Blue Book sudah diusulkan ke Bappenas agar dapat berubah menjadi green book. Sementara itu, Pemprov DKI tinggal menyiapkan persyaratan seperti persetujuan dari DPRD DKI, rekomendasi dari Kemdagri beserta lampiran lainnya seperti laporan keuangan.

 

Blue Book sudah diusulkan ke Bappenas. Untuk surat menyurat korespondensi sudah masuk persetujuan DPRD DKI, 9 Maret. Rekomendasi Kemdagri dalam proses. Jadi Bappenas yang memproses ke green book. Kita tinggal menyiapkan syarat2 dokumennya,” ujarnya.

 

Kebutuhan investasi untuk perubahan rencana itu, Tuti mengakui bertambah karena panjang rutenya bertambah dua lipat. Dari awalnya hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 23 triliun, kini menjadi Rp 38 triliun.

 

Karena itu ia berharap adanya MOU ini, dapat mempercepat pembangunan MRT Fase II yang diminta Presiden Jokowi bisa dimulai 2018. “Sesudah MoU nanti akan didetailkan dengan PKS antara PT MRT Jakarta – PT Pembangunan Jaya Ancol secepatnya.

 

Nanti Ancol akan menyediakan lahan 6 HA untuk depo dan tiga stasiun TOD,” ungkapnya. (Lenny Tristia Tambun/FMB; BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/megapolitan/417398-perpanjangan-rute-mrt-fase-ii-diperkirakan-butuh-dana-rp-38-triliun.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version