Jakarta, Kompas.com-Kemendag membenarkan Indonesia kini tidak lagi mengimpor beras. Dari catatan Kemendag, Indonesia tidak impor beras terjadi sejak 2016. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan, kita tak lagi impor karena swasembada beras. Menurutnya, yang tidak diimpor itu beras medium. Beras premium tetap di impor. Sebab, beras premium dibutuhkan industri makanan dan resto.
“Kita nggak impor beras lagi, kecuali beras premium. Itu dibutuhkan, seperti beras basmati untuk restoran nuansa Timur Tengah,” ujar Oke saat dihubungi di Jakarta (28/3/17). Oke menyebutkan, Indonesia tetap dapat tawaran dari negara di Asia Tenggara : Vietnam dan Thailand untuk mengimpor beras dari dua negara itu.
Tawaran tersebut tidak disepakati, karena pasokan beras untuk dalam negeri telah mencukupi. “Kita masih dapat tawaran dari Vietnam untuk MoU ekspor-impor beras, tetapi kan kita udah swasembada. Jadi tidak bisa,” tandasnya.
Sebelumnya, Mentan Amran Sulaiman mengatakan, negara tetangga tidak lagi mengekspor beras ke Indonesia sejak 2016 dan 2017. Artinya, saat ini pasokan beras di Tanah Air bisa menutupi besarnya permintaan akan beras. “Delegasi Thailand bilang mereka kerepotan karena tak lagi mengekspor beras, padahal Indonesia adalah pasar ekspor terbesar beras Thailand,” ujar Amran.
Berdasarkan Data Kementan, tim Serap Gabah Petani (SERGAP) yang dibentuk oleh Kementan bekerja sama dengan TNI AD dan Perum Bulog dan Pemda pada periode Januari – 25/3/2017 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420% dibanding periode sama tahun 2016.
Periode Maret – Agustus 2017, prediksi produksi 33,64 juta ton gabah kering giling, perlu diserap secara baik sehingga petani dapat untung yang adil dan cadangan beras di Perum Bulog meningkat. (Achmad Fauzi; Aprillia Ika; http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/28/123205526/kemendag.benarkan.indonesia.tidak.lagi.impor.beras)-FatchurR