Batam-Industri galangan kapal nasional mampu membuat moda transportasi laut bermutu dan berteknologi canggih. Ini dibuktikan PT Sumber Marine Shipyard yang memproduksi kapal angkut semen curah (cement carrier) kap. 9.300 deadweight tonnage (DWT) dengan menerapkan sistem electric propulsion, jadi yang pertama di Indonesia.
Kapal MV Iriana ini diresmikan Menperin Airlangga Hartarto di Tanjung Ucang, Batam, 25/3/17. Hadir dalam kesempatan itu Dubes Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya, Staf Khusus Menko Maritim Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro, Ketua Umum INSA Johnson W Sutjipto, dan Staf Ahli Gubernur Kepulauan Riau Syamsuardi.
“Karya anak bangsa ini wujud kemandirian industri perkapalan nasional, yang nanti mendukung kelancaran distribusi barang khususnya muatan semen yang akan digunakan kegiatan pembangunan di Indonesia,” kata Menperin, Airlangga Hartarto (26/3/17).
Kapal pesanan PT Pelayaran Andalas Bahtera Baruna (ABB) ini digerakkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh electric motor, sehingga hemat energi serta ramah lingkungan. Indonesia menjadi negara nomor tiga di Asia dalam membangun jenis kapal ini setelah Jepang dan Taiwan.
MV Iriana yang spesifikasinya panjang 117 mt, lebar 25,5 mt, tinggi 7,9 mt, kedalaman ke air 6,3 mt, dan kecepatan 10 knot ini dikerjakan putra putri Indonesia dalam waktu kurang dari setahun. Pemakaian bahan baku untuk kapal besar ini, didominasi baja lokal produksi PT Krakatau Posco, Cilegon.
Airlangga menambahkan, pembangunan kapal ini mampu menghemat devisa Rp 260 miliar untuk satu kapal sehingga dapat memperkerjakan tenaga2 kerja lokal dan memperkuat mata uang rupiah. “Kapal ini menyerap tenaga kerja dan bahan baku lokal yang tinggi dan dibangun tepat waktu,” ujarnya.
Pembangunan kapal ini sejalan langkah pemerintah yang menempatkan sektor maritim sebagai satu program prioritas, termasuk di dalamnya pengembangan industri galangan kapal. “Melalui visi kemaritiman, saat ini pemerintah berupaya agar sektor industri galangan kapal nasional mempunyai daya saing di tingkat global,” ujarnya.
Chairman PT Sumber Marine Shipyard, Haneco W Lauwensi mengaku bangga pihaknya mampu menyelesaikan kapal angkut semen curah berteknologi elektrik tersebut.
“MV Iriana, murni hasil karya anak bangsa Indonesia. Ini adalah wujud komitmen kami di dalam negeri sesuai misi Indonesia menuju poros maritim, dengan pengerjaan kurang dari satu tahun oleh 800 pekerja, berhasil membuat kapal berteknologi tinggi,” ujarnya.
Menurut Haneco, sukses ini memotivasi industri galangan kapal lain, agar terus maju, tumbuh dan berdaya saing sekaligus berkontribusi besar bagi perekonomian. “Saat ini, kami memiliki team work yang siap untuk menanti pekerjaan baru. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kami mendapat orderan lagi”. (mca/dna; Michael Agustinus: https://m.detik.com/finance/industri/d-3457281/menperin-resmikan-kapal-bertenaga-listrik-pertama-made-in-indonesia?utm_source=whatsapp)-FatchurR