Jakarta-Pemerintah berencana mereaktivasi jalur KA di Jawa dan Sumatera. Tahun ini beberapa jalur KA yang akan direaktivasi. PT KAI usul agar reaktivasi dilakukan pada jalur2 prioritas. Artinya, berada di wilayah yang ada permintaan moda transportasi KA.
Misalnya, Padang-Bukittinggi, Bandung-Ciwidey, dan Cianjur-Padalarang. Bagaimana rencana reaktivasi jalur KA itu? Dirut PT KAI, Edi Sukmoro, menjelaskan seputar reaktivasi jalur KA api dalam wawancara dengan detikFinance di Gedung Jakarta Railway Center (JRC), Jalan H. Juanda, Jakarta Pusat (27/2/17).
Bagaimana rencana reaktivasi jalur KA?
Kalau reaktivasi jalur itu tugas Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Sudah direncanakan, tetapi kalau soal tahun ini mana yang akan direaktivasi, mungkin ada baiknya ngobrol dengan Dirjen. Karena ada banyak pilihan-pilihan reaktivasi.
Waktu itu kita tinjau sama Menhub yang ada di Yogya, yang mau lari ke Borobudur. Rekativasi jalur2 di Sumatera, misal Padang-Bukit tinggi. Reaktivasi jalur misal Jakarta-Bogor, Bogor-Sukabumi, Sukabumi-Sumedang. Sumedang ke Bandung sudah nyambung, sudah ada tracknya itu, sudah dilihat, dilirik.
Yang track di dalam Bandung sampai ke Ciwidey, itu ingin direaktivasi. Tapi prioritas dari reaktivasi, coba tanya ke Dirjen karena beliau yang menganggarkan, kami kan operator. Jadi nanti kalau direaktivasi, nanti operasionalnya kita, yang beli kereta kita.
Mana kira2 siap atau paling tidak bisa dilakukan?
Kalau menurut saya semuanya siap. Tinggal anggarannya mau diprioritaskan ke mana. Kita dukung yang mana saja, karena itu banyak, di Aceh pun ada yang perlu direaktivasi.
Ada usulan jalur prioritas dari KAI ke Dirjen KA?
Kita komunikasikan dengan Dirjen. Masukan kita juga kita sampaikan. Yang tadi itu, poin2 kita masukan dari kita. Bukittinggi-Padang, jalur Bandung-Ciwidey. Kemudian Cianjur-Padalarang. Tapi semua kan ada di tangan Pak Dirjen.
Monggo saja Pak Dirjen memilih prioritasnya. Yang lain banyak, misal Demak-Kudus, Pati-Rembang. Itu tidak kita kategorikan diprioritaskan. Tapi kalau mereka anggap itu lebih penting karena pelayanan publik ya monggo, kita ikut Pak Dirjen saja. Kita siap mengoperasikannya.
Yang jadi pertimbangan apa?
Ya demand, artinya masyarakat sudah butuh betul atau enggak. Gambarannya Bandung-Ciwidey. Angkutannya padat. Macet itu dari Ciwidey, ke Bandungnya. Jadi menurut saya, itu harusnya salah satu pertimbangan. Dirjen ada pertimbangan lain mungkin. Kan masih banyak itu link-link yang lepas.
Berapa Panjang jalur KA yang belum direaktivasi?
Dari 7.000 jalur kereta api lama ditinggal Belanda, sekarang tinggal 5.000. Jadi kira2 ada 2.000 km yang perlu direaktivasi. Ya katakanlah kurang dari 2.000, karena ada track baru.
Berarti tinggal tunggu arahan Dirje?n
Ya, Dirjen mau yang mana, anggaran mau direaktivasi yang mana, kita siapkan operasionalnya.
Berapa lama biasanya kalau reaktivasi?
Tergantung posisi lokasi. Kalau itu penuh kepadatan penduduknya, yang lama itu menertibkan jalurnya. Jadi kalau rumah2 itu butuh waktu membersihkan. Kalau bangunnya sih enggak lama. Yang lama membangun jembatan. Seingat saya Dirjen memprioritaskan jalur Jatinangor-Bandung. Itu untuk mahasiswa, karena ada Unpad, ada ITB, nah itu kita dukung untuk mereaktivasi.
Tahun ini aka nada reaktivasi?
Tepatnya saya enggak mengerti, tapi kita sekarang sedang bantu untuk penertibannya. Karena ditinggalkan, barangkali di situ ada bangunan, ada gubuk, atau lapak, ini kan perlu ditertibkan. Kita sudah sosialisasi. (hns/ang; Fadhly Fauzi Rachman; http://detik.id/64f3S5)-FatchurR