P2Tel

Aku cinta dan bangga Indonesia

Kasihan bangsa mengenakan pakaian yang bukan ditenun produknya, makan roti dari gandum yang tidak ia panen, dan minum susu yang bukan dia memerasnya. Kasihan bangsa yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah.
Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu mimpi2nya ketika tidur, dan menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di reruntuhan, dan tidak berontak kecuali ketika lehernya berada di antara pedang dan landasan.
Kasihan bangsa yang negarawannya gak jelas, filosofnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa baru dengan terompet kehormatan,

namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk mnyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi.
Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun2 berlalu, dan orang kuatnya masih dalam gendongan. Kasihan bangsa yang ter-pecah2, dan masing2 pecahan menganggap dirinya sbg bangsa. (Karya: Khalil Gibran, Turki – 1912; https://mjtarhim.com/2016/05/07/kasihan-bangsa-karya-khalil-gibran/)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version